Mohon tunggu...
Evi Sahara
Evi Sahara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hoby saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah di Balik Pondok Pesantren

5 November 2024   21:20 Diperbarui: 5 November 2024   21:25 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional yang begitu penting dalam perkembangan pendidikan islam yang ada di Indonesia. Pondok pesantren merupakan tempat menuntut ilmu yang di dalamnya lebih dari sekedar tempat belajar, karena di dalamnya banyak menyimpan berbagai kisah inspiratif yang mencerminkan sebuah perjuangan, dedikasi dan nilai-nilai luhur yang ada dalam masyarakat. Dalam artikel ini dituliskan bagaimana Kisah di Balik Pondok Pesantren.

Pondok pesantren memiliki sejarah yang dalam, dimulai bagaimana dulu masuknya islam di Nusantara. Awal mula dibentuknya pondok pesantren sebagai tempat pengajian dan ibadah saja, dimana pada saat itu para ulama mengajarkan ilmu agama kepada para santri. Sistem pendidikan di pondok pesantren sudah jelas berbeda dengan sekolah formal, karena pondok pesantren mengedepankan pendekatan keagamaan dan pembentukan akhlak, sedangkan sekolah formal lebih berfokus kepada pelajaran umum.

Seiring dengan berjalannya waktu, pondok pesantren semakin berkembang menjadi wadah bukan hanya untuk menempuh ilmu agama saja, tetapi juga menempuh ilmu pengetahuan umum lainnya. Banyak dari beberapa pondok pesantren terkenal yang ada di Indonesia seperti Tebuireng di Jombang dan Gontor di Ponorogo, telah melahirkan banyak sekali para tokoh nasioal dan juga para ulama besar yang berperan penting dalam Sejarah Indonesia.

Pondok pesantren sebuah lembaga yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tempat untuk membentuk karakter, dan menjadi pusat pengembangan masyarakat. Di sini, pondok pesantren tidak hanya mengajarkan tentang agama saja, tetapi juga diajarkan tentang sebuah kedisiplinan, bertanggung jawab, dan keterampilan dalam kehidupan. Bukan hanya itu, pondok pesantren sering kali menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-haknya masyarakat, terutama dalam hal sosial dan pendidikan.

Dalam masyarakat, pondok pesantren juga mempunyai peran dalam menjaga nilai-nilai budaya dan juga tradisi. Dalam hal ini, lewat berbagai kegiatan seperti pengajian, seni dan kesenian tradisional, pondok pesantren berupaya membantu melestarikan budaya lokal yang ada tanpa keluar dari syariat islam.

Di era modern saat ini yang semakin berkembang, tantangan yang di hadapi pondok pesantren semakin banyak. Begitu pesatnya tantangan perkembangan teknologi dan informasi, banyak dari pondok pesantren yang beradaptasi dengan memasukkan kurikulum yang berbasis teknologi. Dalam hal ini mempunyai tujuan agar para santri tidak hanya memahami ilmu pengetahuan agama yang kuat, tetapi juga memilki keterampilan yang relevan sesuai dengan kebutuhan zaman pada saat ini.

Di balik setiap pondok pesantren, pasti terdapat banyak kisah inspiratif yang menggambarkan perjuangan dan dedikasi para guru dan santrinya. Salah satu cerita yang inspiratif dan terkenal adalah kisah KH. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan salah satu ulama besar yang ada di Indonesia. Perjuangan beliau yang sangat meginspirasi, beliau yang memulai pendidikannya dipondok pesantren yang begitu sederhana dan dengan tekad beliau yang sangat kuat, sehingga berhasil membangun pondok pesantren yang bernama Tebuireng yang terkenal di Indonesia.

Kisah lain yang ada pada para santri yang berasal dari latar belakang keluarga yang kurang mampu. Banyak dari mereka yang berusaha untuk mendapatkan ilmu pengetahuan di pondok pesantren, dengan harapan mereka yang bisa mengubah nasib keluarga nantinya. Mereka yang selalu bersemangat membantu pekerjaan yang ada di lingkungan pondok pesantren, namun juga tetap semangat dalam menuntut ilmu. Tidak ada kata melelahkan bagi mereka yang bersemangat dalam menuntut ilmu di pondok pesantren, karena niat dan tekat selalu tertanam dalam diri mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun