Mohon tunggu...
Evirilia dwi devara
Evirilia dwi devara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya, terimkasih telah berkunjung ke profil saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanggulangan Erupsi Gunung Marapi Terhadap Lingkungan Masyarakat di Sumatera Barat

23 Desember 2023   12:21 Diperbarui: 23 Desember 2023   12:25 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor utama yang menyebabkan adanya korban dan kerugian besar, yaitu kurangnya pemahaman tentang tanda-tanda bahaya erupsi Gunung Marapi, sikap atau perilaku yang mengakibatkan turunnya sumber daya alam, kurangnya informasi peringatan dini yang mengakibatkan ketidaksiapan, ketidakmampuan dalam menghadapi bencana.

PEMBAHASAN

Indonesia merupakan negara yang dilalui deretan gunung api. Terdapat 129 gunung api aktif di seluruh Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia rawan akan bahaya geologi, salah satu bahaya yang mengancam yaitu bahasa erupsi gunung api. Gunung Marapi yang secara administrasi terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Sebagian Kabupaten Agam, Sumatera Barat, merupakan salah satu dari 129 gunung api tersebut. Bencana Geologi seperti erupsi gunung api yang masih belum bisa diprediksi menjadikan wilayah sekitar gunung apu rawan akan ancaman tersebut. Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia, yang terletak di Kabupaten Tanah Datar sehingga wilayah tersebut rawan terhadap bencana erupsi Gunung Marapi.

Erupsi Gunung Marapi merupakan bencana alam yang terjadi pada tanggal 3 desember 2023. Di mana erupsi ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan 23 orang meninggal dunia, 12 luka-luka, dan ratusan orang kehilangan tempat tinggal. Erupsi Gunung Marapi terjadi pada pukul 14.53 WIB. Erupsi ini diawali dengan adanya gempa bumi vulkanik berkekuatan 3,4 skala Ritcher. Gempa bumi ini diikuti dengan adanya abu vullkanik setinggi 3.000 meter ke udara. Abu vulkanik ini menyebar ke beberapa wilayah seperti kota bukittinggi dan padang panjang. Abu vulkanik ini menyebabkan gangguan transpostasi dan komunikasi di sekitar wilayah erupsi Gunung Marapi. Selain itu, erupsi Gunung Marapi ini menyebabkan gangguan kesehatan seperti iritasi mata, hidung, dan tenggorokan.

Berdasarkan analisis dari pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), di mana erupsi ini kemungkinan terjadi di sebabkan karna akumulasi gas vulkanik di bawah permukaan Gunung Marapi. Gas vulkanik ini kemudian terpicu oleh gempa bumi vulkanik yang terjadi sebelumnya.

Jika tingkat risiko wilayah sekitar Gunung Marapi apabila diketahui, maka penanggulangan bencana letusan atau pengurangan dampak bahaya letusan dapat dilakukan. Proses penanggulangan yang tepat dapat mengurangi jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan, serta meminimalkan terganggunya roda perekonomian masyarakat. Penanggulangan erupsi Gunung Marapi dapat dilakukan melalui berbagai upaya baik itu sebelum, saat dan setelah erupsi Gunung Marapi, di antaranya:

A. Upaya Sebelum Erupsi

  • Pemantauan aktivitas Gunung Marapi

Pemantauan aktivitas gunung Marapi ini bertujuan untuk mengetahui potensi erupsi dan juga untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat sekitarnya.

  • Penyuluhan kepada masyarakat

Di mana masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi perlu untuk mendapatkan penyuluhan tentang bahaya erupsi Gunung Marapi. Di mana penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya erupsi Gunung Marapi.

  • Pembentukan tim tanggap darurat

Pemerintah perlu membentuk tim tanggap darurat yang terdiri dari TNI/Polri dan organisasi masyarakat. Di mana tim ini bertugas untuk menangani dampak erupsi Gunung Marapi.

B. Upaya Saat Erupsi

  • Evakuasi korban

Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi perlu di evakuasi ke tempat yang aman jika terjadi erupsi. Evakuasi harus dilakukan secara cepat, tertib untuk menghindari korban jiwa.

  • Penyediaan bantuan

Korban erupsi perlu untuk mendapat bantuan seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Bantuan ini diberikan oleh pemerintah, organisasi kemanusiaan dan masyarakat.

C. Setelah Erupsi

  • Pembersihan abu vulkanik

 Abu vulkanik perlu di bersihkan dari daerah yang terkena dampak abu vulkanik untuk mencegah gangguan kesehatan dan infrastruktur.

  • Pembangunan infrastruktur

Infrastruktur yang rusak akibat erupsi perlu dibangun kembali oleh pemerintah dan masyarakat.

  • Peningkatan kesiapsiagaan

Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi perlu untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi erupsi. Kesiapsiagaan ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan evakuasi.

Nah, dengan adanya penanggulangan tersebut tentunya memberikan pengaruh positif bagi lingkungan masyarakat, di antaranya :

  • Meningkatkan kualitas lingkungan hidup

Penanggulangan lingkungan masyarakat dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas hidup, sehingga lingkungan masyarakat menjadi lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk dihuni.

  • Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Lingkungan yang bersih dan sehat akan mengurangi risiko terjadinya penyakit. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

  • Meningkatkan produktivitas masyarakat

Lingkungan yang bersih dan sehat akan meningkatkan produktivitas masyarakat, karena masyarakat dapat bekerja dan belajar dengan lebih nyaman.

  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Peningkatan kualitas hidup, kesehatan, dan produktivitas masyarakat tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada tanggal 03 Desember 2023 menyebabkan adanya korban jiwa dan ratusan orang kehilangan tempat tinggalnya. Abu vulkanik ini menyebabkan gangguan transpostasi dan komunikasi di sekitar wilayah erupsi Gunung Marapi. Selain itu, erupsi Gunung Marapi ini menyebabkan gangguan kesehatan seperti iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Di mana erupsi ini kemungkinan terjadi di sebabkan karna akumulasi gas vulkanik di bawah permukaan Gunung Marapi. Gas vulkanik ini kemudian terpicu oleh gempa bumi vulkanik yang terjadi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun