Mohon tunggu...
Evi Refni
Evi Refni Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA IT TUNAS BANGSA

Hidup ada pilihan. Menatap masa depan adalah tantangan. Jalani hidup dengan tenang jangan membuat skenario hidup sendiri jika tidak mau pusing di belakang hari. Apa pun yang terjadi dengan hidupmu maka yakinlah Allah bersama kita. Let's Be Happy ! :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berpikir Positif pada Pelayanan Publik

6 Juni 2023   11:30 Diperbarui: 6 Juni 2023   11:34 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin, Senin 5 Juni 2023 kebetulan saya ada keperluan ke kantor BPJS kesehatan yang ada di lingkungan perumahan GDC Depok. Saya sampai di lokasi sekitar 09.00 WIB. 

Saat sampai kita diarahkan untuk masuk dari pintu belakang. Saya berjalan ke belakang dan terlihat antrean cukup panjang. Kalau dihitung kurang lebih sekitar tiga puluh orang. Saya sempat berpikir untuk pulang saja dan kembali esok hari. Namun ada yang menarik perhatian saya, akhirnya niat tadi saya urungkan. 

Saya melihat ada beberapa anak yang memakai seragam setara SMA kemungkinan siswa SMK yang lagi magang. Siswa yang berseragam sekolah tersebut menanyai satu persatu pengunjung BPJS yang baru datang. Saya menyimak dari jauh apa saja yang mereka sampaikan. Saya juga melihat seorang siswa membantu Bapak kira-kira umur 50an mengakses aplikasi JKN. 

Untuk pengunjung yang bisa dibantu oleh mereka tidak diarahkan untuk ikut antrean. Contohnya yang ingin ganti Fasilitas kesehatan karena bisa langsung diganti lewat aplikasi. 

Setelah selesai bisa langsung pulang. Awalnya saya mengira akan menunggu lama, tidak sampai menunggu setengah jam saya sudah masuk ke dalam ruangan menuju lobi. Jadi pengunjung antrean di luar bukan dipanggil satu-persatu. 

Pengunjung dipanggil masuk 7 orang sekaligus. Sampai di dalam ruangan baru  maju satu persatu sesuai antrean tempat duduk, karena di dalam sudah disediakan tempat duduk kurang lebih sepuluh kursi.  Pengunjung akan dilayani oleh dua orang petugas, yaitu satpam. Di sana ditanyakan keperluan kita, dianalisis dulu perlu atau tidak menemui petugas BPJS. 

Saya kebetulan ingin non aktifkan BPJS mandiri karena  mau dipindahkan ke BPJS tempat suami bekerja. Dari penjelasan petugas tidak perlu di nonaktifkan karena setelah pindah ke BPJS tanggungan suami yang mendiri langsung tidak aktif. Setelah selesai saya boleh pulang dan bisa keluar dari pintu depan.

Saat antrean untuk maju satu persatu ada juga yang menarik menurut saya. Saya melihat petugas BPJS yang dengan semangat mengangkat kursi untuk pengunjung selain itu beliau juga bolak balik keluar memanggil pengunjung untuk masuk. 

Saya apresiasi sekali pada petugas tersebut, beliau turun tangan langsung mengangkat kursi tanpa harus meminta tolong ke satpam, kebetulan saya melihat di sana satpam juga membantu menanyakan keperluan pengunjung pada meja yang sudah disediakan. Petugas yang melayani semua ramah mulai dari petugas parkir sampai ke petugas BPJS yang melayani keperluan pengunjung.

Jadi di sini saya mengajak teman-teman untuk bisa berpikir positif dengan pelayanan publik yang ada. Selama ini sering kita berfikir negatif dengan pelayanan publik, katanya ribet atau suka mempersulit. 

Sebetulnya mereka sudah bekerja keras melayani masyarakat dan menjalankan sesuai prosedur. Jika kita harus menunggu dan antre itu suatu yang wajar. 

Logikanya pengunjung yang datang lebih banyak dari petugas yang ada. Maka tentu kita tidak bisa dilayani langsung ketika data, namun kita harus bersabar menunggu  antrean.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun