Mohon tunggu...
Evi Qurotu Aini
Evi Qurotu Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - 181510601042

Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak dan Strategi Petani dalam Mengembangkan Investasi Sektor Pertanian di Masa Pandemi Covid-19

22 Juni 2021   22:20 Diperbarui: 23 Juni 2021   20:52 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid 19 telah menyebar hampir di seluruh negara termasuk Indonesia. Indonesia dalam menangani kasus tersebut menerapkan Social Distancing dan Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) pada daerah yang terdampak penyebaran virus tersebut. Pemberlakuan kebijakan tersebut akan berpengaruh terhadap perekonomian di suatu negara. Pengaruh Covid 19 tidak hanya pada satu bidang akan tetapi hampir di seluruh aktivitas yang ada. Aspek yang menjadi perhatian di tengah masa pandemi saat ini yaitu investasi. Covid 19 berdampak pada berbagai sektor termasuk sektor petanian di Indonesia.

Sektor pertanian memiliki peranan besar bagi perekonomian nasional, akan tetapi investasi pada sektor pertanian masih memiliki share yang cukup rendah terhadap total investasi. Berdasarkan data Kementrian Pertanian, pada tahun 2018 investasi pertanian memiliki total Rp 54,1 triliun dan pada tahun 2019 total investasi yang masuk yaitu sebesar 27 miliar dolar AS. Lingkungan keuangan di masa pandemi Covid 19 mengharuskan para investor untuk berhati-hati dalam portofolio investasi dikarenakan adanya rata-rata penurunan bursa saham di seluruh dunia (Collins, 2020).

Investasi pada bidang pertanian memiliki sifat yang berbeda dengan sektor lainnya seperti perbankan, industri, dan sebagainya. Sifat investasi bidang pertanian diantaranya yaitu modal yang dibutuhkan sangat besar, pengembalian investasi yang lama akibat lamanya kegiatan dari budidaya hingga produksi, produksi pertanian memiliki tingkat resiko kegagalan yang tinggi karena adanya faktor alam seperti perubahan musim dan HPT (Hama dan Penyakit Tanaman), kegiatan produksi pertanian memiliki saranan dan prasarana yang terbatas. Petani merupakan salah satu sumber terbesar dalam investasi pertanian. Investasi pada bagian on farm yang dilakukan oleh petani dapat mencapai tiga kali total investasi.

Kondisi pandemi mengharuskan para investor untuk menyusun strategi investasi dengan tujuan agar kualitas portofolio investasi pertanian dapat terjaga. Kegiatan investasi pada masa pandemi belum sepenuhnya di pahami oleh para investor. Ketidakmampuan para investor dalam mengelola portofolio investasi di masa pandemi akan mengakibatkan nilai portofolio investasi menurun. Pengetahuan serta pemahaman investasi merupakan faktor penting bagi para investor saat melakukan investasi sehingga investor dapat menggunakan strategi yang baik untuk mengurangi dampak investasi yang merugikan (Kurniawan dan Gede, 2020).

Dampak berinvestasi di masa pandemi Covid 19 memiliki peluang yang besar karena banyak orang yang menjual saham sehingga menyebabkan harga saham sangat murah (Tambunan, 2020). Di sisi lain, dampak investasi di masa pandemi mengalami suatu kendala dimana adanya pembatasan penggunaan sarana hortikultura dari luar negeri dan syaratnya harus mengutamakan sarana dari komponen hasil produksi dalam negeri. Pembatasan penanaman modal asing bagi usaha besar hortikultura dan jumlah modal maksimal 30%. Adanya pandemi Covid 19 mengakibatkan proses perizinan usaha yang rumit sehingga para investor harus mengantongi izin. Proses perizinan tersebut mulai dari rekomendasi dinas di Pemda setempat hingga Kementrian Pertanian dan Kementrian Perdagangan.

Dampak investasi di masa pandemi Covid 19 menyebabkan menurunnya permintaan dan memengaruhi adanya keputusan dalam berinvestasi bagi para investor. Hal tersebut akan mengganggu produksi dalam penyediaan output  komoditas pertanian di masa yang akan mendatang. Dampak tersebut juga terjadi pada penghentian aktivitas ekonomi masyarakat sehingga menyebabkan berkurangnya volume produksi pertanian dan penjualan. Hambatan investasi pada sektor pertanian yaitu mengalami produktivitas yang rendah. Rendahnya produktivitas diakibatkan oleh tidak adanya jaminan ketersediaan bahan baku akibat pandemi Covid 19. Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan sebelum investor melakukan investasi karena perusahaan harus memiliki jaringan rantai pasok yang pasti (Aida dan Marihot, 2020).

Strategi peningkatan investasi di bidang pertanian dapat dilakukan melalui peningkatan barang modal sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap suatu perekonomian. Upaya dalam pengembangan serta perluasan usaha pertanian dapat dilakukan dengan melakukan investasi yang baik pada beberapa sektor usaha seperti pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan dan perikanan. Investasi jika di jalankan dengan baik pada berbagai komoditas di setiap sektor usaha akan menghasilkan peningkatan nilai investasi yang signifikan. Peluang pengembangan investasi dapat dilakukan melalui investasi resi gudang swasta, investasi bulog swasta, investasi pembangunan green house, penyewaan alat dan mesin pertanian, serta investasi usaha komoditi (DPMPT, 2018).

Pengembangan dalam melakukan investasi pertanian harus memerhatikan beberapa hal seperti evaluasi kebijakan terkait investasi misalnya subsidi pupuk, kebijakan harga, dan kebijakan investasi. Langkah selanjutnya yaitu melakukan pengembangan kelembagaan investasi yang bertujuan untuk menggerakkan petani berinvestasi bahkan menarik pihak lain untuk berinvestasi. Pengembangan kelembagaan dilakukan dengan revitalisasi kelembagaan investasi, pengembangan klaster, serta penguatan SDM dan kelompok tani (DPMPT, 2018).

Strategi petani harus bertindak sebagai subjek utama dalam memperoleh suatu pengetahuan tentang keuntungan yang dihasilkan dari pengelolaan tanah. Pengelolaan tanah tersebut merupakan salah satu strategi investasi yang tepat dimana investasi tersebut bisa dengan membeli alat pertanian modern untuk memudahkan petani dalam mengelola lahannya. Alat mesin pertanian yang berfungsi ganda dapat dilakukan berbagai kegiatan pertanian sekaligus sehingga waktu dalam mengelola lahan dilakukan dengan cepat. Peningkatan investasi alat mesin mesin pertanian akan diikuti oleh meningkatnya minat investor dalam melakukan investasi di bidang pertanian (DPMPT, 2018).

Strategi investasi yang masih belum banyak diketahui yaitu investasi ke alam yang tentunya lebih menjanjikan, menguntungkan, serta memberi manfaat untuk masa yang akan datang. Investasi ke alam salah satunya yaitu dengan cara pertanian berkelanjutan dimana sudah saatnya para petani berhenti melakukan alih fungsi lahan dan tidak lagi menggunakan pupuk pestisida sitetis secara berlebihan. Pandemi Covid 19 merupakan bentuk teguran bumi kepada kita sebagai manusia. Maka dari itu, perlunya perhatian kepada lingkungan dan berhenti melakukan eksploitasi secara berlebihan. Pertanian berkelanjutan menjadi solusi yang sangat diperlukan dalam menghadapi pandemi ini karena pertanian berkelanjutan memiliki 3 prinsip yaitu lingkungan sehat, profitabilitas, serta keadilan sosial dan ekonomi. Prinsip tersebut menyebabkan para investor di bidang pertanian akan memperoleh keuntungan yang maksimal dan tentunya dalam jangka waktu panjang karena sifatnya yang berkelanjutan (Purnama, 2020).

Jadi, dampak pandemi Covid 19 terhadap investasi di sektor pertanian memiliki beberapa dampak bagi petani. Dampak positif berinvestasi di masa pandemi Covid 19 yaitu harga saham sangat murah. Dampak yang kurang menguntungkan bagi petani di masa pandemi Covid 19 dalam berinvestasi diantaranya yaitu pembatasan penanaman modal, perizinan yang rumit, penghentian aktivitas ekonomi, serta menurunnya permintaan dan memengaruhi adanya keputusan dalam berinvestasi bagi para investor. Dampak tersebut dapat di atasi melalui berbagai strategi diantaranya yaitu peningkatan barang modal, memerhatikan kebijakan terkait investasi (subsidi pupuk, kebijakan harga, dan kebijakan investasi), pengembangan kelembagaan, pengembangan alsintan, serta investasi dalam bentuk pertanian berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun