Mohon tunggu...
Viona aminda
Viona aminda Mohon Tunggu... Freelancer - Life long learner

United nations colleague media, A mother to amazing son.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kalau Kamu Sering Tidak Senang dengan Kemajuan Orang Lain, Coba Cek Kesehatan Mentalmu

18 November 2020   17:30 Diperbarui: 22 November 2020   05:13 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita wajib tentunya menjaga kesehatan mental ( Mental health )

Depresi, strees adalah pemicu dari gangguan kesehatan mental, bahkan ketika kita tidak senang dengan keberhasilan orang lain wah hati hati jangan jangan kamu sudah terganggu kesehatan mentalnya. 

Bahkan ini menjadi pemicu kasus pembunuhan, Ada pula yang sampai bunuh diri. Kesehatan mental yang normal ialah mereka yang dapat berfikir jernih, Berfikir positif dan dapat mencintai dirinya sendiri , memang tidak mudah jika menghadapi suatu tekanan atau suatu permasalahan  , jadi yang dibutuhkan adalah berfikir jernih dan berfikir positif, bahkan selalu tidak puas dengan keberhasilan diri sendiri pun juga termasuk gangguan dalam kesehatan mental lho.

Namun permasalahan kesehatan mental kali ini banyak dikarenakan oleh Pandemi COVID-19, Covid 19 telah mengganggu atau menghentikan layanan kesehatan mental  di 93% negara di seluruh dunia sementara permintaan untuk kesehatan mental meningkat.

Menurut survei WHO yang baru. Survei terhadap 130 negara memberikan data global pertama yang menunjukkan dampak buruk COVID-19 pada layanan kesehatan mental dan menggarisbawahi terdapat peningkatan pendanaan untuk kesehatan mental.

Survei tersebut diterbitkan menjelang Acara Besar WHO’s Big Event for Mental Health  acara advokasi global pada 10 Oktober lalu,

yang diikuti oleh para pemimpin dunia, selebriti, dan pendukung untuk menyerukan peningkatan investasi kesehatan mental semasa COVID 19.

WHO sebelumnya telah menyoroti kekurangan dana dari kesehatan mental, Sebelum pandemi, negara-negara membelanjakan kurang dari 2 persen dari anggaran kesehatan nasional mereka untuk kesehatan mental, dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan populasi mereka.

Dan pandemi meningkatkan permintaan akan layanan kesehatan mental. Duka cita, isolasi, kehilangan pendapatan dan ketakutan memicu kondisi kesehatan mental atau memperburuk kondisi yang sudah ada. Banyak orang mungkin menghadapi peningkatan konsumsi alkohol dan obat-obatan, insomnia, dan kecemasan. Sedangkan COVID-19 sendiri dapat menyebabkan komplikasi neurologis dan mental, seperti delirium, agitasi, dan stroke. Orang dengan gangguan mental, neurologis, atau penggunaan zat juga lebih rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 - mereka mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk hasil yang parah dan bahkan kematian.

Survei telah menemukan gangguan besar pada layanan kesehatan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun