Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang, Sugiyanto mengusung pelatihan tentang pembuatan bahan ajar berbasis digital bagi guru SMK Program Keahlian Teknologi  Konstruksi dan Properti di Malang yang dilatar belakangi oleh evolusi pembelajaran memunculkan pertanyaan kritis, "masih relevankah peran guru ke depan?". Guru tetap penting karena interaksi antara guru dan peserta didik sesungguhnya merupakan respon budaya (idiosyncratic response) yang tak tergantikan oleh mesin (Marin et.al., (2017).
Fungsi guru akan berubah namun kehadirannya masih tetap diperlukan, sehingga upaya pengembangan profesi tetap penting diupayakan untuk menjawab tantangan abad 21 (Scott,  2015c). Oleh karena itu guru perlu paham dan melek perkembangan digital, sehingga mampu  melakukan kontekstualisasi informasi dan mengajarkan  nilai-nilai etika, budaya, kebijaksanaan, pengalaman, empati sosial, sikap-sikap, dan keterampilan esensial abad 21 yaitu kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreativitas (4C) (Pallegrino,  and  Margaret, (2012).Â
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan penelusuran beberapa hasil penelitian, Â SMK-SMK Kota dan Kabupaten Malang nampak bahwa sebagian besar guru masih terbiasa menerapkan materi bahan yang konvensional. Jika kondisi pembelajaran di SMK Â yang demikian tidak dibenahi, justru akan berimplikasi pada hasil belajar siswa. Jika guru guru SMK tidak memiliki kompetensi menerapkan pembelajaran berbasis digital, maka akan sulit mempersiapkan lulusan SMK Â yang mampu menghadapi era industri 4.0.
Dalam era ini lapangan kerja yang bersifat repititive akan tergantikan oleh teknologi, dan membutuhkan teknologi digital, hal ini menuntut  SMK  harus mempu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era industri 4.1 Melihat kenyataan masih rendahnya kompetensi sebagian besar guru-guru SMK terhadap pengembangan penerapan materi bahan ajar berbasis digital maka harus segera diambil tindakan untuk meningkatklan pemahaman dan ketrampilan guru terhadap bahan ajar berbasis digital.
Sesuai rancangan pelaksanaan kegiatan, semua tahap pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. Terdapat empat variabel yang dikaji dalam kegiatan pengabdian ini yaitu :
(l) Â penguasaan materi oleh peserta,
(2) kesesuaian materi dengan kebutuhan peserta,Â
(3) kehadiran peserta selama kegiatan, Â danÂ
(4) persepsi peserta terhadap kompetensi pemateri/fasilitator terkait dengan sistematika penyajian, penggunaan metode pelatihan dan penampilan.
Pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan telah berhasil dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator seperti ;Â
(l) peningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam merencanakan dan  mengimplementasikan bahan ajar berbasis digital pada     pelaksanaan pembelajaran,Â
(2)  sebagaian besar  peserta hadir mengikuti pelatihan tatap muka dan pelatihan  online,Â
(3) kesesuaian materi dengan kebutuhan peserta termasuk kategori baik, danÂ
(4) persepsi peserta terhadap kompetensi pemateri/fasilitator terkait dengan sistematika penyajian, penggunaan metode pelatihan dan penampilan termasuk kategori baik.Â
Mengingat kemampuan merancang dan mengimplementasikan bahan ajar berbasis digial sangat penting, maka perlu dilakukan pelatihan bagi guru SMK-SMK lainnya. Demikian pula bagi para guru yang telah mengikuti kegiatan pelatihan ini hendaknya melakukan sosialisasi tentang pengembangan bahan ajar berbasis digital  pada lingkungan kerja masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H