Mohon tunggu...
Evi Oke
Evi Oke Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lamunan di Kala Hujan

14 Mei 2019   11:43 Diperbarui: 14 Mei 2019   11:44 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kilat menyambar bergemuruh marah

Cahaya lilin mulai meredup sudah

Seiring habisnya raga dilahap si jago merah

Hai dikau

Mungkin tak penting untuk hidupmu

Namun harus kau tau

Hai dikau

Saat siang berganti malam

Saat awan turunkan hujan

Ingatkan kita pernah bergandengan

Walau kini berbeda arah tujuan

Hai dikau

Saat hujan datang menyerbu

Kuterduduk sendiri menunggu

Kapan kau kan menjemputku

Kembali dalam pelukanmu

Hai dikau

Ingatkah engkau

Setidaknya kita pernah bersatu

Walau kini menjadi abu

Hai dikau

Ingatkan engkau

Dulu kau berjanji tuk slalu disisi

Namun takdir tak merestui

Hingga kita terjebak dalam perasaan ini

-AleannoLF-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun