Kilat menyambar bergemuruh marah
Cahaya lilin mulai meredup sudah
Seiring habisnya raga dilahap si jago merah
Hai dikau
Mungkin tak penting untuk hidupmu
Namun harus kau tau
Hai dikau
Saat siang berganti malam
Saat awan turunkan hujan
Ingatkan kita pernah bergandengan
Walau kini berbeda arah tujuan
Hai dikau
Saat hujan datang menyerbu
Kuterduduk sendiri menunggu
Kapan kau kan menjemputku
Kembali dalam pelukanmu
Hai dikau
Ingatkah engkau
Setidaknya kita pernah bersatu
Walau kini menjadi abu
Hai dikau
Ingatkan engkau
Dulu kau berjanji tuk slalu disisi
Namun takdir tak merestui
Hingga kita terjebak dalam perasaan ini
-AleannoLF-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H