Mohon tunggu...
Runive
Runive Mohon Tunggu... Penulis - Evi Nur Humaidah

Apalagi kalau bukan menulis?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tepian Pagi

6 Januari 2019   06:26 Diperbarui: 6 Januari 2019   07:57 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Takkan kuceritakan bagaimana pagi di Jakarta
atau pagi di luar jendela
atau pagi yang menggiring senja
atau pagi yang ada di desa
atau pagi yang jauh di mata. 

Hari ini aku hanya ingin menceritakan
tentang pagi di ujung sana
tentang pagi di pinggiran kuali
tentang pagi di jalan-jalan sepi
dan pagi di dalam hati.

Kali pertama mata ini terbuka
ia belum datang
tapi, aku beranjak dan menikmati tepiannya
menunggunya berikrar sederhana
lalu berjabat tangan dengan khatulistiwa.

Percaya pada lirik-lirik
dan mendengar puisi-puisi alam
berkata dengan bebas
berlari mengejar terang
berpijak, berdiri di tepian
pagi yang penuh cinta, tahukah dari siapa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun