Mohon tunggu...
Runive
Runive Mohon Tunggu... Penulis - Evi Nur Humaidah

Apalagi kalau bukan menulis?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Sondai"

18 Desember 2018   21:10 Diperbarui: 19 Desember 2018   00:22 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ribuan tanya mati serentak

Helai lambang perisai 

Teracak di depan kaca 

Kusam tak berwarna 

 

Tiada masa terlampau 

Untuk tidak melaras paksa 

Bungahnya rasa bangga kelana 

Menebas asa yang terbata 

  

Rata...  

Untaian makna jelas mengira  

Menukik, menerpa, mencela 

Puja pada pantai aksara 

  

Puisi panjang bagai belalang   

Melompat, menghindar 

Bertapuk mencari diksi-diksi yang lebih indah 

Yang bila tiada temu ia pun berpindah 

   

Terus memilah, menjelajah  

Tak ingat ada buih yang telah kau jajah 

Pecah tak berbentuk 

Hilang tak bertakuk  

   

Percikkan saja maumu 

Tak perlu disulut, aku sudah menyala

Tak akan menurut, aku punya suara

Bagaimanapun bising bisikmu tetap menggebu menggangguku

    

Fon, 18 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun