Mohon tunggu...
Runive
Runive Mohon Tunggu... Penulis - Evi Nur Humaidah

Apalagi kalau bukan menulis?

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Biarkan Prakarsamu Mengendap

17 Desember 2018   03:59 Diperbarui: 17 Desember 2018   04:42 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Prakarsa berbuah karya dalam rupa aksara memantik bara asa tanpa suara. Hanya dibaca namun menumbuhkan cinta.'

Sudah tak terhitung orang yang menyatakan bahwa menulis adalah hal menyenangkan. Ada yang menyebutnya sebagai hobi, pekerjaan, sekedar mengisi waktu luang, atau bahkan sebagai keinginan yang terus diinginkan.

Dunia tulis menulis memang menarik. Dan kata menarik artinya tidak lurus-lurus saja. Dalam lingkaran pergerakannya lingkungan aksara memiliki berbagai macam dinamika. Ada saatnya kita seperti kehilangan kontak dengan ide-ide cemerlang kita. Belum lagi dihadang rasa malas, padahal ada banyak ide yang berderet-deret menunggu dieksekusi.

Maksud hati ingin terus menulis, tapi ketika dipaksa hasilnya malah tidak karu-karuan. Memaksa memang tidak bisa diletakkan di sembarang tempat. Baiknya menciptakan kenyamanan ketika sedang suntuk lebih diutamakan. Tapi, jangan pernah mengabaikan gagasan-gagasan sederhana yang muncul bahkan ketika kita sedang benar-benar malas sekalipun.

Jika ada sekata dua kata yang melintas, catat, simpan!

Sesederhana apapun ide itu, bahkan setidak masuk akal apapun ide itu. Simpan dimanapun kita bisa menyimpannya, yang mudah untuk dijangkau ketika semangat sudah kembali menyala. Tapi jangan sesekali hanya menyimpannya di dalam pikiran, waktu akan membiarkannya menguap dan hilang begitu saja.

Para penulis sering mengutarakan istilah writer's block sebagai kendala mematikan bagi mereka, tidak terkecuali saya. Bedanya saya belum merasa menjadi seorang penulis dengan kemampuan seadanya ini. Karna sebutan penulis teramat bagusnya ... membutuhkan karakter, profesionalitas dan yang terpenting adalah keorisinilan hasil karyanya. Lah saya, belum membuat apa-apa. :D

Kembali pada topik writer's block, hal itu bisa terjadi kapan saja. Penyebabnya, ya berbagai macam pula. Ketika seseorang berkeinginan untuk menulis, tentunya ia harus menentukan ide, gagasan, topik atau tema yang ingin dijadikan sebuah tulisan. Namun, ada saatnya ia tidak menemukan ide yang tepat. Pikiran terasa buntu, bingung harus menulis apa, mulai darimana dan hal itu membuat langkah menulisnya terhenti.

Tidak hanya di awal saja, writer's block bisa terjadi ditengah-tengah langkah eksekusi gagasan alias ketika ide sedang dirangkai atau otw menuju satu pemaparan yang lengkap. Jangan panik. Menulis memang butuh waktu, endapkan dulu setengah tulisanmu. Simpan, jangan dihapus! Sekalipun jika dibaca ulang masih sangat berantakan.

Manusia adalah pemikir. Namun, memang ada saatnya kita lelah dan butuh istirahat. Jadi biarkan setengah karya kita mengendap. Lalu, pada suatu waktu yang dirasa tepat, saat mood dan feel menulis kita sudah membaik, buka kembali, resapi lagi, nikmati, dan kita akan menemukan banyak sekali kekurangan yang bisa diperbaiki.

Tapi tetap ingat, kita hanya beristirahat. Jangan terlena untuk terus berdiam diri. Nah, jika istirahatnya sudah berlebihan, mood sudah membaik, feel sudah kembali tapi malas menghampiri. Jangan berikan kesempatan baginya untuk merajai diri. Inilah saatnya memaksa, tentu dengan hal-hal yang orientasinya demi kelancaran berkarya. Contohnya deadline. Bagaimanapun deadline harus dipatuhi walau aturan itu dibuat oleh diri sendiri. Ini juga merupakan bentuk latihan untuk menjadi penulis yang disiplin dan profesional. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun