Sepakat Pulang
(Runive)
Angan tergeletak di sela angin malam
Rindu yang berdusta mendulang kekuatan
Sementara, Â jika aku tak kunjung kembali menepi
Mungkin tak akan ada lagi yang bisa kusebut mimpi
Â
Harapan hanya tersisa bagi masa depan
Kami berdebat, dimana letak punya?
Jika ada ... kami sepakat
Pulanglah satu-satunya
Â
Kembali, kembali dan kembali
Jujur, terima, peduli, kembali
Memeluk jiwa yang terkikis masa
Menghimpun debu biru di perapian luka
Â
Harapan yang mati
Menyisakan berjuta langkah tak berarti
Lagi-kah terjadi?
Â
Dibalik sungkur mentari
Aku masih berharap ada ruang kosong untuk merengkuh jari
Akan kuperangi tipu daya manusia-manusia bumi
Lalu pulang membawa harapan bagi mereka yang menanti dalam kerapuhan abadi
Surabaya, 25 November 2018
Langkah-langkah mencari apa yang tidak dimengerti. Menunggu hari ke delapan untuk terlahir kembali. Fakta dan ambisi, pulanglah. Barangkali tempatmu bukan di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H