Mohon tunggu...
Evi Nurhidayah
Evi Nurhidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Madrasatul ula untuk si kecil mungil

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Fenomena Cegukan si Kecil Mungil

27 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 26 Desember 2024   23:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar cegukan pada bayi adalah bagian dari perkembangan tubuh mereka. Cegukan dianggap normal jika:

  1. Tidak berlangsung terlalu lama (biasanya hanya beberapa menit hingga maksimal 10-15 menit).
  2. Tidak mengganggu aktivitas bayi, seperti makan atau tidur.
  3. Tidak disertai dengan gejala lain seperti muntah, kesulitan bernapas, atau rewel.

Penelitian dari American Academy of Pediatrics (AAP) menunjukkan bahwa cegukan adalah refleks alami yang sering dialami bayi sebagai respons terhadap udara yang masuk ke perut atau perut yang penuh. Dalam sebagian besar kasus, cegukan hilang dengan sendirinya tanpa perlu intervensi medis.

Tanda-Tanda Cegukan yang Memerlukan Perhatian

Meskipun jarang, cegukan yang tidak wajar pada bayi bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Orang tua sebaiknya memperhatikan kondisi berikut:

  1. Cegukan yang Berlangsung Lama: Jika cegukan berlangsung lebih dari 3 jam atau terjadi secara terus-menerus tanpa henti.
  2. Cegukan yang Sering Berulang: Jika bayi mengalami cegukan berkali-kali dalam sehari, terutama setelah setiap kali makan.
  3. Cegukan yang Disertai Gejala Lain: Jika cegukan disertai muntah, sulit bernapas, rewel berlebihan, atau tidak mau menyusu.
  4. Gangguan Refluks Gastroesofageal (GERD): Dalam beberapa kasus, cegukan bisa menjadi tanda refluks asam lambung (GERD) pada bayi. Gejala lain GERD meliputi muntah, tangisan berlebihan setelah makan, atau kesulitan makan.

Menurut National Institutes of Health (NIH), cegukan yang sering berulang atau berlangsung lama bisa menjadi tanda adanya iritasi pada diafragma atau saluran pencernaan bayi. Dalam kasus ini, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak.

Mitos dan Fakta tentang Cegukan pada Bayi

  1. Mitos: Cegukan pada bayi menandakan mereka kedinginan.
    Fakta: Tidak ada hubungan langsung antara cegukan dan suhu tubuh bayi. Penyebab utamanya adalah udara yang masuk ke perut atau kontraksi diafragma.

  2. Mitos: Cegukan perlu segera dihentikan karena menyakitkan bagi bayi.
    Fakta: Cegukan tidak menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada bayi dan sering kali hilang dengan sendirinya.

 Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi

Meskipun cegukan pada bayi umumnya tidak berbahaya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu meredakannya. Teknik-teknik sederhana ini dapat membuat bayi lebih nyaman dan mencegah cegukan berlangsung terlalu lama.

Menepuk Punggung Bayi dengan Lembut

Menepuk punggung bayi dengan lembut dapat membantu melepaskan udara yang terperangkap di perut bayi. Hal ini sering kali efektif untuk menghentikan cegukan.

Cara melakukannya:

  1. Gendong bayi dalam posisi tegak, letakkan kepala bayi di bahu Anda.
  2. Tepuk punggung bayi perlahan dengan gerakan lembut dan ritmis.
  3. Lakukan selama beberapa menit atau hingga cegukan mereda.

Data: Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), metode ini membantu bayi sendawa dan melepaskan udara di perut, yang sering menjadi pemicu cegukan.

Memberikan Bayi Menyusu Lagi

Menyusui bayi (ASI atau botol) bisa membantu menghentikan cegukan karena menenangkan diafragma dan ritme bernapas bayi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun