Mohon tunggu...
Evi Nurhidayah
Evi Nurhidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Madrasah Halim

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Adab Sebelum Ilmu: Fondasi Parenting Islami

25 Desember 2024   07:30 Diperbarui: 24 Desember 2024   21:49 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip adab sebelum ilmu adalah sebuah panduan penting dalam tradisi Islam yang menekankan bahwa akhlak dan tata krama harus menjadi dasar sebelum seseorang menuntut ilmu. Hal ini sejalan dengan tujuan utama ilmu dalam Islam, yaitu membawa manfaat dan kebaikan, bukan kerusakan atau kesombongan.

Seorang ulama besar, Imam Malik, pernah menekankan pentingnya adab dengan mengatakan, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.” Pesan ini menggarisbawahi bahwa seorang penuntut ilmu harus memiliki karakter yang mulia agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dengan baik dan memberikan keberkahan.

Tanpa adab, ilmu yang dimiliki seseorang dapat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, bahkan dapat membawa mudarat bagi dirinya dan orang lain. Sebaliknya, adab yang baik menjadikan ilmu sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, menebar manfaat, dan menjadi solusi bagi permasalahan umat.

2. Dalil dan Hadis Pendukung

Islam sangat menekankan pentingnya adab sebelum ilmu. Hal ini tercermin dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan hadis Rasulullah ﷺ.

  • Al-Qur'an:
    Allah berfirman, “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu...” (QS. Al-Ahzab: 21). Ayat ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ adalah contoh utama dalam hal adab dan akhlak, yang harus diikuti sebelum menuntut ilmu.

  • Hadis Rasulullah ﷺ:
    Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad). Hadis ini menunjukkan bahwa inti dari ajaran Islam adalah pembentukan akhlak yang baik, yang menjadi dasar dalam menuntut dan mengamalkan ilmu.

  • Kisah Ulama:
    Dalam sejarah Islam, banyak ulama yang mengutamakan pengajaran adab kepada murid-muridnya sebelum mereka mempelajari ilmu. Misalnya, Imam Syafi’i memuji gurunya, Imam Malik, bukan hanya karena ilmunya, tetapi juga karena teladan adabnya yang luar biasa.

3. Dampak dari Mengabaikan Prinsip Ini

Mengabaikan adab sebelum ilmu dapat membawa berbagai dampak negatif, seperti:

  • Ilmu yang tidak diberkahi karena disertai kesombongan.
  • Hubungan sosial yang buruk akibat kurangnya tata krama.
  • Sulitnya membangun kepercayaan dan rasa hormat dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

Sebaliknya, anak yang dididik dengan adab sebelum ilmu akan tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana, rendah hati, dan dihormati oleh orang lain. Mereka tidak hanya menjadi penuntut ilmu yang baik, tetapi juga penerap ilmu yang bermanfaat bagi banyak orang.

Implementasi dalam Parenting Islami

1. Mengajarkan Adab dalam Kehidupan Sehari-Hari

Penerapan adab dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah awal yang penting dalam mendidik anak. Orangtua dapat mengenalkan adab Islami melalui pembiasaan dalam berbagai aktivitas sederhana, seperti:

  • Adab berbicara: Mengajarkan anak untuk berbicara sopan, tidak memotong pembicaraan, dan menggunakan kata-kata yang baik.
  • Adab makan dan minum: Membiasakan membaca basmalah sebelum makan, menggunakan tangan kanan, dan tidak berlebihan.
  • Adab terhadap orang tua dan keluarga: Mengajarkan anak untuk menghormati orang tua, menyayangi saudara, dan membantu pekerjaan rumah.
  • Adab dalam beribadah: Memperkenalkan tata cara berwudhu, shalat, dan membaca Al-Qur'an dengan adab yang benar.

Pembiasaan ini sebaiknya dimulai sejak dini agar nilai-nilai Islami menjadi bagian alami dari karakter anak.

2. Peran Orangtua sebagai Teladan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun