Lantai papan kayu hitam
Telah rapuh jika terinjak jatuh
Berjinjit melewati gerutu Hati
Nasib berbeda tak apa tapi...
Rumahku hampir runtuh
Termenung di kamar buah hati
Menengadah ke langit-langit
Hiasan di atas bukan bintang berkelip
Melainkan lubang-lubang kecil
Tempat jatuhnya air dari langit
Terdengar tawa kecil anak dan istri
Obat manjur melupakan semua kondisi
Berhambur dengan wajah dipaksa berseri
Celoteh riang anak-anak bercerita
Tentang impian di masa depan nanti
Hati bergemuruh ingin rasa mengeluh
Kapan waktu itu akan tiba dan menyapa
Ku cari jawaban dari tatapan bidadari
Mengangguk kecil beri kabar gembira
Rumah kita sudah berdiri di Jannah
Dengan tegak berhiaskan lafadz-lafadz indah
Walhamdulillah, Laailaaha illalloh Muhammadurrosululloh Laahaulaa walaa quwwata illaa billah.
Â
Di sini rumahku hampir runtuh
Tak apa ......... Â aku bahagia, Alhamdulillah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H