Mohon tunggu...
Evinada Sulistyoningrum
Evinada Sulistyoningrum Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan 18tahun 11bulan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta, tengah merintis usaha bersama ibunda yakni catering, cake and bakery. Mengikuti berbagai macam event kemahasiswaan, berbasi komunikasi seni dan budaya, menyukai bermusik dan menonton konser dengan berlandaskan tanggung jawab atas apa yang saya suka.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketimpangan antara Warung Kopi dan Sebutan Coffeeshop di Yogyakarta

13 Juni 2022   20:26 Diperbarui: 13 Juni 2022   20:40 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjamurnya bisnis kopi akhir-akhir ini jumlahnya tidak dapat dibendung lagi. Hampir di setiap sudut kota minimal berdiri satu outlet warung kopi modern yang biasa disebut dengan coffeeshop. Padahal jika ditilik keduanya menjual menu yang sama yakni minuman berkafein dalam gelas yakni kopi. 

Warung kopi modern yang dikenal dengan coffeeshop dicirikan dengan tempat yang nyaman, memiliki bangunan yang cukup estetik dan memiliki terkenal mahal. Berkembangnya bisnis warung kopi modern ini mengubah gaya hidup remaja yang mempunyai kegemaran kongkow.

 Andri Tri Susanto (27) Karyawan Kopi "KOPAS" Taman Siswa memaparkan bahwa dalam jangka waktu 1 (satu) tahun terakhir, pengunjung warung kopi ia bekerja mengalami penurunan drastis. Warung Kopi "KOPAS" yang identik dengan kursi kayu memanjang dengan meja besar 

diantara dua kursi yang biasanya penuh dengan muda-mudi kini sepi. Jika dahulu setiap orang harus berdesak-desakan untuk duduk di kursi panjang karena datang dengan rombongan yang banyak, kini kursi panjang itu longgar dan bahkan hanya diisi 2-3 orang setiap mejanya.

Andri bercerita mengenai fenomena menurunnya jumlah customer yang datang di Kopi "KOPAS" Taman Siswa. Ia memaparkan bahwa di sepanjang jalan taman siswa warung kopi modern mencapai 7 outlet diantaranya Sebelas Coffee, Homwok Coffee, 28 Coffee, Lussid Coffee, Peachy Coffee, Alfa X Coffee, dan Kopi Soe. 

Ia juga memaparkan bahwa kemungkinan besar para pelanggan Kopi "KOPAS" Taman Siswa bergeser dan mengikuti trend kongkow di warung kopi modern "coffeeshop".

Disisi lain warung kopi modern memiliki sudut pandang berbeda mengenai fenomena ini. Hal ini dipaparkan oleh Muhammad Kholil Manager Warung Kopi DUA MASA. Kholil menyebutkan bahwa ketimpangan ini muncul karena warung kopi modern mampu memberikan penawaran baru dalam dunia nongkrong remaja. Kholil membeberkan sedikit informasi mengenai tips yang ia lakukan untuk membangun brand awareness DUA MASA.

"Di era kemajuan teknologi dan informasi ini, sebenarnya syaratnya hanya mengikuti trend dan terus berinovasi memanfaatkan media," papar Kholil.

Hal ini selaras dengan paparan Andri mengenai bentuk inovatif dari warung kopi tempat ia kerja, dalam wawacara ia menyebutkan bahwa warung kopinya hanya mengandalkan iklan word of mouth (WOM) yang akhir-akhir ini juga menurun karena hanya sedikit yang datang ke warung kopi tersebut. Masalah perbedaan strategi pemasaran antara warung kopi biasa dengan warung kopi modern ini menjadi titik tolak dari ketimpangan antara keduanya.

Shri Bhuwana Tungga Devi, salah satu customer Sebelas Coffee cabang perumnas memaparkan bahwa ia memiliki kebiasaan untuk mencari tahu mengenai warung kopi yang akan ia datangi melalui media sosial Instagram. Ia memaparkan bahwa ia harus memastikan dimana keberadaan warung kopi ,menu apa saja yang bisa ia beli dan suasana warung kopi yang akan ia datangi dengan melakukan pelacakan informasi di laman Instagram terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun