Beberapa anak di kemudian hari mungkin merasa malu atau tidak nyaman dengan dokumentasi masa kecil mereka yang tersebar luas. Foto atau video yang dibagikan tanpa persetujuan dapat menjadi sumber stres dan gangguan psikologis.
Etika Berbagi yang Bertanggung Jawab
Untuk mengurangi risiko, orangtua perlu mengembangkan pendekatan berbagi yang lebih bijak.
Batasi konten yang dibagikan. Pertimbangkan dengan matang setiap postingan yang akan disebarluaskan, fokus pada momen positif tanpa mengekspos kerentanan anak.
Hormati privasi anak. Mulailah membangun kesadaran tentang persetujuan sejak dini. Ajak anak bernegosiasi tentang foto atau video yang ingin dibagikan.
Atur privasi dengan ketat. Manfaatkan pengaturan privasi di media sosial untuk membatasi jangkauan konten.
Edukasi digital dan ajarkan kepada anak sejak dini. Ajari anak tentang risiko berbagi informasi pribadi di internet sejak belia.
Sharenting bukanlah sekadar tren, melainkan fenomena kompleks yang membutuhkan kesadaran mendalam. Orangtua perlu menemukan keseimbangan antara berbagi momen berharga dan melindungi ruang privat anak.
Di era digital, tanggung jawab kita tidak hanya tentang mengasuh, tetapi juga melindungi identitas dan masa depan digital generasi muda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI