Pembantaian terjadi di Tottenham Hotspurs Stadion London, dimana tuan rumah Tottenham dimasak habis-habisan oleh lawannya Liverpool, dengan skor yang tak tanggung-tanggung, 3-6. Sejak awal laga, Liverpool memang mendominasi permainan. Walau bertindak sebagai tuan rumah, Spurs tak mampu menahan derasnya pressure tersebut.
Kebuntuan Liverpool pecah, saat Luis Diaz berhasil menjebol gawang Forster. Menerima umpan silang ciri khas dari bek rasa gelandang Trent Alexander Arnold, Diaz yang menerobos masuk pertahanan bek Spurs mampu menanduk bola dan menghujam gawang tuan rumah. 0-1 buat Liverpool.
Tim tamu semakin tak terbendung. Selang beberapa menit kemudian, wing back Liverpool yang lain, Andy Robertson mengirimkan umpang crossing ke kotak pinalti Spurs. Bola diterima oleh Szoboszlai. Namun, kawalan ketat dari dua pemain bertahan Spurs bikin kapten Hungaria tersebut gagal menyundul bola dengan sempurna. Namun, bola liar berhasil dicocor oleh Alexis Mc Callister. Gelandang Argentina tersebut merangsek masuk ke dalam kotak pinalti Spurs, dan melepaskan sundulan yang tak dapat dijangkau Forsters.
Skor 0-2 hanya bertahan beberapa saat saja. Karena James Maddison sukses memperkecil ketertinggalan jadi 1-2. Berawal dari build up tak sempurna dari para pemain bertahan Liverpool, Maddison berhasil melepaskan tendangan placing yang membuat Allisson mati langkah. Gol itu sempat diprotes oleh Van Dijk, karena merasa Mc Callister dilanggar terlebih dahulu, sebelum The Lily Whites mencetak gol pertama.
Namun, permainan ngeri yang diperagakan Liverpool bikin Spurs kewalahan. Belum sempat mereka bernafas atas gol Maddison tadi, Forster harus memungut bola dari gawangnya lagi. Serangan counter attack Liverpool memang menakjubkan. Lewat skema tersebut, Dominic Szoboszlai membuat Liverpool kembali menjauh, setelah menerima sodoran umpan manja dari Mohammed Salah. Skor 1-3 bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua
Pertandingan masuk ke babak kedua. Dimana Liverpool tak mengendurkan serangan. Alhasil, hanya berjarak 7 menit, Mo Salah mampu menciptakan dua gol tambahan. Gol pertama akibat kemelut di depan gawang Spurs. Sementara gol kedua ia lesakkan setelah menerima umpan matang dari Szoboszlai. Skor 1-5 membuat para pemain Tottenham lesu. Bahkan raut wajah pucat dan lemas dari pelatih Ange, tampak saat disorot kamera.
Momentum bagi Tottenham terjadi setelah Arne Slot mengganti Mc Callister dengan Curtis Jones. "Pangeran Anfield" tersebut membuat permainan cepat Liverpool sebelumnya justru berbanding terbalik saat gelandang timnas Inggris itu masuk. Lini tengah Liverpool sedikit kacau. Alur cepat di lini tengah, jadi cendrung lambat karena terlalu lama delay bola.
Alhasil, kesempatan ini tak disia-siakan oleh Spurs. Dengan cepat, mereka mampu memperkecil ketertinggal menjadi 3-5. Dua gol tersebut ada andil dari eks striker Liverpool, Dominik Solanke. Dirinya memberikan satu assist kepada Dejan Kulusevski, lalu tak lama berselang juga mencetak gol tambahan, setelah menerima umpan sundulan dari Brennan Johnson.
Spurs yang ingin mencetak gol lagi buat menyeimbangkan kedudukan, justru kecolongan. Permainan terbuka melawan tim seperti Liverpool bak pisau bermata dua. Di satu sisi, Spurs ingin nyerang buat menambah gol, tapi disisi lain, hal ini jadi boomerang, karena serangan balik Liverpool begitu mematikan.
Terbukti, Luis Diaz kembali bikin Liverpool menjauh. Menerima umpan terobosan dari Mohammed Salah, winger Kolombia tersebut tak menyia-nyiakan peluang. Tendangan datarnya sukses melaju mulus ke dalam gawang Forster. Skor 3-6 pun bertahan hingga laga usai.