Pernah kepikiran, "Wah, kayaknya gaya hidup saya boros, boros uang, boros energi, boros juga buat Bumi?"
Gaya hidup modern memang cenderung konsumtif, tapi tenang aja, ada solusinya! Kita bisa beralih ke gaya hidup eco living, alias hidup ramah lingkungan. Enaknya lagi, gaya hidup ini nggak cuma baik buat Bumi, tapi juga bisa bikin dompet kamu lebih sehat, lho!
Untuk itu, ikuti cara mudah mengadopsi gaya hidup eco living. Nggak perlu ribet-ribet, perubahan kecil pun bisa memberikan dampak yang besar.
Kalian mungkin familiar dengan prinsip 3R, kan? Reduce (kurangi), Reuse (pakai lagi), dan Recycle (daur ulang). Prinsip ini jadi inti dari gaya hidup eco living. Gimana caranya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?
Reduce (Kurangi). Kita bisa mulai dengan mengurangi konsumsi barang-barang yang nggak terpakai. Pikirkan sebelum membeli, apakah barang ini benar-benar dibutuhkan? Coba deh biasakan diri membawa tas belanja sendiri saat ke supermarket. Ini bisa mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Reuse (Pakai Lagi). Sebelum buru-buru membuang barang, coba lihat dulu, apakah barang tersebut masih bisa digunakan kembali dengan fungsi yang sama atau fungsi lainnya? Misalnya, botol bekas bisa dijadikan tempat minum atau pot tanaman. Kreativitas kamu diuji nih!
Recycle (Daur Ulang). Pisahkan sampah plastik, kertas, dan kaca untuk didaur ulang. Biasakan diri untuk mengumpulkan sampah sesuai kategorinya dan pastikan daerah tempat tinggal kamu menyediakan layanan pengumpulan sampah daur ulang.
Lalu, bagaimana cara lain buat menerapkan gaya hidup ramah lingkungan?
Listrik dan air bersih adalah sumber daya yang nggak bisa kita abaikan. Hemat-hemat dalam penggunaan listrik dan air, lagian itu juga bagus biar duitmu ga cepat abis.
Matikan lampu saat tidak digunakan. Ini mungkin terdengar sepele, tapi biasakan untuk mematikan lampu di ruangan yang nggak dipakai.
Cabut perangkat elektronik yang standby. Â Percaya atau nggak, meskipun nggak lagi digunakan, peralatan elektronik yang masih tercolok tetap memakan listrik, lho! Cabut stekernya untuk menghemat energi.
Manfaatkan sinar matahari. Buka gorden dan tirai di siang hari untuk memaksimalkan cahaya alami. Selain itu, jemur baju hasil cuci alih-alih menggunakan mesin pengering.
Gunakan peralatan hemat energi. Saat membeli peralatan elektronik baru, perhatikan label hemat energi. Biasanya ditandai dengan bintang. Semakin banyak bintang, semakin hemat energi alat tersebut.
Mobilitas Ramah Lingkungan
Kendaraan bermotor jadi salah satu penyumbang emisi gas buang terbesar. Gimana caranya agar mobilitas kita tetap lancar tapi tetap ramah lingkungan?
Jalan Kaki atau Bersepeda. Untuk jarak dekat, cobalah untuk jalan kaki atau bersepeda. Selain menyehatkan, ini juga bisa jadi aktivitas olahraga ringan.
Manfaatkan transportasi umum yang ada, seperti bus, kereta api, atau MRT. Ini bisa jadi solusi lain untuk mengurangi jejak karbon.
Carpool atau Naik Kendaraan Bersama. Jika harus menggunakan kendaraan pribadi, ajak teman sekantor atau tetangga yang searah untuk berangkat atau pulang bareng.
Kegiatan belanja juga bisa kita lakukan dengan gaya eco living, lho, caranya:
Beli produk lokal. Mendukung produk lokal bisa mengurangi jejak karbon akibat transportasi barang jarak jauh. Selain itu, kamu bisa sekalian membantu perekonomian masyarakat sekitar.
Pilih produk yang bisa diisi ulang. Kurangi penggunaan produk sekali pakai. Misalnya, gunakan botol minum yang bisa diisi ulang dan hindari membeli air kemasan dalam botol plastik.
Beli Barang Bekas Berkualitas. Nggak ada salahnya membeli barang bekas yang masih dalam kondisi baik. Ini bisa jadi alternatif yang ramah lingkungan dan hemat biaya.
Bawa Tas Belanja Sendiri. Sekali lagi, kurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Bawa tas belanja sendiri saat berbelanja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H