Tidak seperti biasanya, kali ini gelaran aff 2024 hanya menjadi ajang trial bagi timnas Indonesia. Kecuali Asnawi dan Arhan, 24 pemain yang didaftarkan mayoritas berusia di bawah 23 tahun.
Pembinaan menjadi alasan utama. Karena para pemain yang dipanggil, diproyeksikan buat piala Asia u-23 edisi selanjutnya. Namun, walau berisikan skuad muda, tentunya kita tidak boleh pesimis.
Pasalnya, beberapa pemain sudah beberapa kali dipanggil ke level senior. Selain Asnawi dan Arhan, nama Marcelino juga menjadi pembeda. Pemain Oxford United ini juga diikutsertakan oleh STY, karena dari segi usia, Marcel juga masih bisa ikut ke Piala Asia U23.
Selain mereka bertiga, masih ada beberapa nama beken lagi, yang mungkin sudah akrab di telinga suporter karena kerap dipanggil ke tim senior.
Contohnya Muhammad Ferrari, Hokky Caraka, dan Ronaldo Kwateh. Bersama Marcel, ketiganya juga sudah sering bersama sejak Asian Cup u-20 di edisi sebelumnya. Jadi, untuk masalah chemistry, gak terlalu masalah.
Peluang Timnas
Lalu, bagaimana peluang timnas buat turnamen kali ini?
Berat memang, karena para pemain muda ini mesti berjibaku dengan para pemain senior di pihak lawan. Vietnam misalnya, mereka resmi menggunakan jasa pemain naturalisasi asal Brazil, Rafaelson buat menambah daya dobrak.
Di sisi lain, negara tetangga Malaysia juga sedikit kesusahan. Memang, mereka masih akan diperkuat para pemain senior, plus beberapa tambahan amunisi naturalisasi. Namun, Negri Jiran tak akan diperkuat para pemain terbaik seperti Dion Cools, serta pemain JDT Arif Aiman. JDT yang masih berlaga di kompetisi ACL ingin pemainnya fokus dulu di ajang tersebut.
Lalu, bagaimana dengan Thailand?
Thailand mungkin masih dipandang sebagai tim terkuat di Piala AFF ini. Beberapa nama senior masih dipanggil seperti Jonathan Khemdee, Nicholas Mickelson, Supachok Sarachat, serta Ekanit Panya.
Namun, untuk alasan regenerasi, mereka juga tidak memanggil pemain terbaiknya. Nama-nama seperti Theeraton Bunmathan, Sarach Yooyen, Bordin Phala hingga kapten tim  Chanatip Songkrasin tidak berada dalam daftar yang dipanggil.
Kondisi ini sedikit menguntungkan buat Indonesia, apabila nantinya kita bertemu mereka di fase gugur.
Dengan mayoritas pemain muda yang ditampilkan coach Shin Tae Yong, jelas tidak ada target juara. Namun, tentunya suporter masih berharap timnas mampu menampilkan permainan terbaik yang masih enak ditonton, walau tidak dengan skuad terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H