Mau renovasi rumah biar tinggal makin nyaman? Wajar! Tapi, sebelum buru-buru bongkar sana sini, ada persiapan yang nggak boleh kamu lewatkan. Renovasi rumah ibarat mendaki gunung, kalau persiapannya asal-asalan, bisa-bisa kamu malah nyasar atau kehabisan bekal di tengah jalan.
Oke, renovasi impian. Tapi, impian siapa? Serius, renovasi itu kudu berdasarkan kebutuhan penghuni, bukan sekadar ikut tren tetangga sebelah. Kamu mau dapur yang lebih luas buat hobi masak? Atau kamar mandi yang nyaman buat me time? Tulisin semua kebutuhanmu sedetail mungkin. Jangan lupa libatkan seluruh anggota keluarga biar nggak ada yang merasa tertinggal kereta.
Renovasi bisa jadi lubang menganga buat dompetmu kalau nggak direncanakan dengan baik. Yuk, hitung-hitungan dulu! Mulai dari biaya bongkar pasang, bahan bangunan, tukang, sampai perabotan baru. Biasanya, biaya renovasi bisa melambung 10-20% dari rencana awal. Jadi, siapin dana cadangan buat jaga-jaga, ya!
Kontraktor menawarkan kemudahan karena mereka yang urus semuanya, dari desain sampai eksekusi. Tapi, biayanya tentu lebih mahal. Kalo kamu jago nego dan punya waktu luang, opsi tukang harian bisa jadi pilihan. Tapi, kamu harus teliti memilih tukang yang berpengalaman dan komunikasi yang lancar.
Mau hasil renovasi yang ok dan fungsional? Jangan remehin soal desain! Sketsa gambar sendiri boleh aja, tapi nggak ada salahnya minta bantuan desainer interior. Mereka bisa mewujudkam impianmu jadi kenyataan, sekaligus memastikan tata ruang yang efisien.
Hati-hati, renovasi yang seenaknya bisa kena masalah hukum, lho! Terutama kalo renovasi yang kamu lakukan mengubah struktur bangunan. Cek dulu ke kelurahan atau kecamatan setempat untuk mengurus IMB (Izin Mendirikan Bangunan) atau renovasi. Ini penting biar renovasi kamu aman dan nggak diganggu gugat nanti.
Renovasi itu butuh waktu. Tentukan durasi pengerjaan yang realistis biar nggak molor terus-menerus. Diskusikan timeline dengan kontraktor atau tukang dan pastikan mereka berkomitmen untuk memenuhinya. Kamu juga perlu menyiapkan rencana "ngungsi" sementara selama renovasi berlangsung.
Renovasi bisa berisik dan berdebu. Lindungi barang-barang berharga kamu dengan baik. Kalo perlu, sewa tempat penampungan sementara. Selain itu, pastikan aliran listrik dan air di rumah kamu nggak terganggu selama renovasi.
Jangan sungkan buat ngobrol rutin dengan kontraktor atau tukang. Sampaikan keinginan dan ekspektasi kamu dengan jelas. Jangan ragu buat bertanya dan minta penjelasan kalo ada hal yang nggak kamu mengerti. Komunikasi yang lancar adalah kunci agar renovasi berjalan mulus sesuai rencana.
Renovasi jarang berjalan 100% mulus. Bisa aja ada kendala di tengah jalan, entah material yang nggak sesuai atau kendala teknis lainnya. Tetap tenang dan fleksibel dalam menghadapi situasi ini. Diskusikan solusi terbaik dengan kontraktor atau tukang dan jangan lupa buat revisi anggaran kalo memang diperlukan.
Setelah renovasi selesai, jangan buru-buru lunasi pembayaran. Periksa dengan teliti apakah hasil kerja sudah sesuai dengan kesepakatan awal. Pastikan nggak ada kerusakan atau cacat pada pengerjaan. Baru setelah kamu merasa puas, lunasi pembayaran sesuai kontrak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H