Pernah nggak kalian merasa jenuh dengan urusan melamar kerja online? Kirim CV via email, isi formulir lamaran yang ribet, belum lagi proses seleksinya yang bisa memakan waktu lama. Apalagi di zaman sekarang, persaingan di dunia kerja kian ketat. Nah, kalau kamu lagi mengalami hal tersebut, mungkin ada opsi menarik yang bisa kamu coba, job fair mingguan.
Yap, betul! Job fair yang dulunya diadakan sebulan sekali atau bahkan beberapa bulan sekali, kini ada wacana untuk diselenggarakan secara mingguan. Ini tentu jadi kabar baik buat para pencari kerja (pencaker) seperti kita semua. Tapi, emangnya seefektif apa sih job fair mingguan ini?
Pertama, mari kita bahas dulu konsep job fair mingguan ini. Seperti namanya, job fair yang biasanya digelar setahun beberapa kali, rencananya akan diadakan setiap minggu. Ini artinya, para pencaker akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk bertemu langsung dengan perekrut atau hrd dari berbagai perusahaan.
Ide ini muncul sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah pengangguran. Kita tahu sendiri, angka pengangguran di Indonesia masih terbilang tinggi. Selain itu, banyak perusahaan yang mengaku kesulitan mencari kandidat yang tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang mereka miliki. Nah, job fair mingguan diharapkan bisa menjadi jembatan buat mempertemukan kedua belah pihak.
Para pengamat ketenagakerjaan menilai konsep job fair mingguan ini cukup menjanjikan. Kenapa?
Seringkali terjadi ketidaksesuaian antara keahlian pencaker dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Ini dikenal dengan istilah "link and match". Job fair mingguan diharapkan bisa menjadi platform yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini. Dengan frekuensi yang lebih sering, pencaker bisa memiliki kesempatan lebih untuk bertemu dengan perusahaan yang sesuai dengan bidang keahlian mereka.
Bagi pencaker, job fair mingguan bisa menjadi solusi untuk menghemat waktu dan tenaga dalam mencari kerja. Mereka nggak perlu lagi menunggu event job fair yang biasanya diadakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Setiap minggu, mereka bisa langsung datang ke job fair untuk mencari lowongan pekerjaan yang sesuai.
Pencarian kerja ini bisa menjadi ajang bagi para pencaker untuk mengaktualisasikan diri secara langsung kepada perekrut. Berbeda dengan lamaran online yang terkesan impersonal, di job fair pencaker bisa langsung menunjukkan kemampuan dan personal branding mereka. Ini tentunya bisa menjadi nilai tambah di mata para perekrut.
Tapi, Job Fair Mingguan Juga Punya masalah!
Meskipun terdengar menjanjikan, konsep job fair mingguan juga nggak lepas dari tantangan.
Menyelenggarakan job fair mingguan tentu membutuhkan persiapan yang matang. Bagaimana memastikan bahwa job fair yang diadakan tetap berkualitas dan diikuti oleh perusahaan-perusahaan yang bonafid? Jangan sampai job fair mingguan justru dibanjiri oleh perusahaan "abal-abal".
Frekuensi yang terlalu sering dikhawatirkan bisa membuat para penyelenggara dan pencari kerja kehilangan semangat. Apalagi jika job fair mingguan tersebut tidak terorganisir dengan baik. Jangan sampai hal ini justru menjadi rutinitas belaka yang kurang memberikan dampak.
Kalau konsep job fair mingguan ini benar-benar diterapkan, kira-kira gimana ya cara memanfaatkannya secara maksimal?Â
Meskipun job fair diadakan setiap minggu, bukan berarti kamu bisa datang seenaknya. Tetap lakukan riset dan persiapan yang matang sebelum menghadiri job fair. Cek dulu daftar perusahaan yang akan berpartisipasi dan sesuaikan dengan bidang keahlianmu.
Dan yang paling penting, persiapkan segala berkas macam-macam, baik itu foto copy ijazah, nilai, ktp, skck hingga print surat lamaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H