Contoh: Â Iklan suplemen kesehatan:
Iklan: "Ribuan orang sudah merasakan manfaat suplemen X! Anda tidak mau ketinggalan, kan?"
Iklan ini tidak menunjukkan bukti ilmiah  efektivitas suplemen tersebut.  Ia hanya mengandalkan klaim bahwa banyak orang sudah menggunakannya.
3. Straw Man
Fallacy ini menciptakan argumen lawan yang dilebih-lebihkan atau diubah sehingga mudah diserang. Dengan begitu, kita bisa "menang" debat dengan mudah.
Contoh: Â Diskusi tentang tentang kebijakan lingkungan.
Tono: "Kita perlu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai untuk mengurangi sampah."
Rini: "Jadi kamu mau kita kembali ke zaman batu? Tanpa plastik, bagaimana kita menyimpan makanan?"
Dalam contoh ini, Rini mengubah argumen Tono yang fokus pada pengurangan plastik menjadi sebuah pernyataan ekstrem yaitu kembali ke zaman batu. Padahal, ia tidak pernah menyebutkan tentang kembali ke masa itu.
4. Slippery Slope
Fallacy ini berasumsi bahwa jika kita membiarkan sesuatu terjadi, maka akan terjadi rangkaian peristiwa buruk yang tidak terhindarkan.
Contoh: Debat tentang hukuman mati:
Wulan: "Hukuman mati kejam dan tidak manusiawi. Kita harus menghapuskannya."