Pernahkah Anda berdebat dengan teman yang ngotot dengan pendapatnya, padahal argumennya terasa ... janggal? Atau terpengaruh iklan yang bombastis dan menjanjikan hasil instan? Kalau iya, bisa jadi kamu sedang menjadi korban logical fallacy.
Apa Itu Logical Fallacy?
Kesesatan berpikir adalah kesalahan dalam penalaran yang membuat argumen menjadi tak logis dan menyesatkan. Â Biasanya, hal ini terjadi karena kita terjebak dalam pola pikir tertentu atau terpengaruh oleh emosi. Â Akibatnya, kita bisa mengambil keputusan yang salah atau menerima informasi yang keliru.
Ada banyak jenis Logical Fallacy yang mungkin sering kita jumpai.
1. Ad Hominem (Serangan Personal)
Fallacy ini menyerang orangnya, bukan argumennya. Alih-alih membantah ide seseorang, kita malah fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan kredibilitas atau karakter si pemberi ide.
Contoh: Â Debat tentang kebijakan pendidikan baru:
Andi: "Menurut saya, kebijakan ini terlalu membebani siswa."
Budi: "Ah, kamu kan memang malas belajar. Wajar saja kamu tidak setuju."
Dalam contoh ini, Budi tidak menanggapi argumen Andi, Â ia malah menyerang Andi secara personal dengan menyebutnya malas belajar.
2. Bandwagon Effect (Ikut-Ikutan)
Fallacy ini berasumsi bahwa sesuatu yang banyak dilakukan orang pasti benar. Kita cenderung mengikuti arus massa tanpa berpikir kritis.