Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Nulis-Nulis

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketagihan Menonton Konten Hewan Peliharaan Anabul

18 Oktober 2024   17:29 Diperbarui: 18 Oktober 2024   17:50 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: freepik.com

Saya yakin kalian pasti pernah ngalamin momen di mana lagi scroll-scroll media sosial, terus tiba-tiba nemu video kucing yang lagi ngelakuin hal kocak atau anjing yang bikin gemes. Eh tau-tau, udah sejam lebih kamu nontonin konten anabul tanpa sadar. Ya, kamu nggak sendirian. Fenomena ini udah jadi tren global dan bikin banyak orang ketagihan.

Kenapa sih kita bisa sampe kecanduan nonton video kucing yang lagi main bola atau anjing yang lagi berenang? Ternyata, ada beberapa alasan ilmiah di balik fenomena ini.
Pertama, otak kita emang udah diprogram buat suka sama hal-hal yang imut. Istilahnya tuh "cute aggression". Nah, pas kita ngeliat video anabul yang menggemaskan, otak kita langsung ngelepas hormon dopamin, yang bikin kita ngerasa seneng dan puas.

Selain itu, di tengah dunia yang kadang terasa berat dan penuh tekanan, konten hewan peliharaan jadi semacam pelarian yang menyenangkan. Kita bisa sejenak melupakan masalah dan stres sehari-hari dengan nonton pola tingkah lucu mereka.

Nggak cuma bikin happy aja, ternyata nonton konten anabul juga punya manfaat lain lho. Ada beberapa dampak positif yang bisa kita dapetin:

1. Ngeliat video kucing yang lagi tidur atau anjing yang lagi main bisa bikin detak jantung lebih stabil dan menurunkan hormon stres.

2. Siapa sih yang nggak senyum-senyum sendiri ngeliat anabul yang lucu? Konten ini ampuh buat ningkatin mood kita.

3. Anehnya, setelah nonton konten ringan kayak gini, banyak orang yang merasa lebih fresh dan bisa fokus lagi sama kerjaan mereka.

Tapi, kayak kata pepatah, "terlalu banyak gula bikin diabetes". Kecanduan nonton konten anabul juga bisa punya efek negatif kalo udah kebablasan. Beberapa risikonya seperti produktivitas Menurun. Kalo udah keasyikan scroll, bisa-bisa kerjaan terbengkalai.

Nonton konten ini sampe larut malam bisa ganggu pola tidur kalian. Lalu, ekspektasi Nggak Realistis. Kadang, konten yang kita tonton itu udah diedit sedemikian rupa, bikin kita punya ekspektasi yang nggak realistis tentang peliharaan sendiri.

Ngomongin soal konten anabul, nggak bisa lepas dari peran media sosial. Platform kayak TikTok, Instagram, dan YouTube udah jadi surga buat para pecinta hewan. Hashtag #catsoftiktok atau #dogstagram itu udah nggak asing lagi di telinga kita. Yang menarik, banyak hewan peliharaan yang bahkan punya akun sendiri dan followers-nya bejibun.

Contohnya aja si Nala, kucing yang punya 4 juta followers di Instagram. Atau Doug the Pug, anjing yang udah jadi selebriti dunia maya dengan 3,8 juta followers. Fenomena ini nggak cuma menghibur, tapi juga jadi lahan bisnis yang menggiurkan. Banyak pemilik hewan yang bisa dapet penghasilan dari endorse atau merchandise berbasis karakter peliharaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun