Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Writer

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Alasan Pentingnya Literasi Keuangan demi Masa Depan Cerah

5 Oktober 2024   12:45 Diperbarui: 5 Oktober 2024   12:49 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

Mungkin kalian pernah dengar istilah ini, tapi bingung sebenarnya apa sih literasi keuangan itu?  Nah, sederhananya, literasi keuangan adalah kemampuan seseorang mengelola uang dengan bijak.  Kayak kita belajar bahasa Inggris, pemahaman akan finansial juga butuh "belajar" agar kita bisa "ngomong" dengan uang kita sendiri.

Kenapa ini penting?  Gimana nggak penting!  Uang adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.  Dengan literasi keuangan yang baik, kita bisa keluar dari jebakan "gaji habis sebelum tanggal tua," bisa nabung buat masa depan, bahkan bisa wujudkan planning di luar kesibukan, semacam liburan atau  beli barang yang udah lama diincar.

Mengelola keuangan itu nggak bisa asal comot aja. Kita harus mengenali diri kita sendiri dulu. Apa sih gaya hidup kita?  Kebutuhan kita apa saja? Berapa penghasilan kita? Kita juga harus jujur nih, suka jajan boba  atau lebih milih invest di reksadana? Dengan mengenali diri sendiri, kita bisa membuat rencana keuangan yang pas dan nggak bikin tercekik.

Pisah belanja kebutuhan dan keinginan, Kenapa?

Kebutuhan adalah hal-hal yang kita perlukan untuk hidup, kayak makan, tempat tinggal, dan transportasi. Keinginan sebaliknya, adalah hal-hal yang kita ingin punya, tapi nggak wajib, kayak sepatu limited edition atau gadget keluaran terbaru sehingga menjadikan kita melakukan doom spending.

Nah, literasi keuangan mengajarkan kita untuk prioritaskan kebutuhan  dulu baru keinginan. Bukan berarti kita nggak boleh jajan boba sama sekali, tapi aturnya keuangan kita supaya tetap bisa memenuhi kebutuhan tanpa terganggu.

Gimana caranya ngatur keuangan?  Gampang!  Pakai anggaran  dan catatan keuangan. Anggaran adalah rencana pengeluaran dalam periode tertentu, misalnya sebulan.  Kita bagi-bagi penghasilan untuk setiap pos pengeluaran, kayak  biaya makan, transportasi, dan cicilan.

Lalu, catat semua pengeluaran kita,  dari beli gorengan pinggir jalan sampai bayar listrik. Dengan begini, kita bisa lihat "bocor" keuangan kita itu ada di mana. Mungkin ternyata terlalu sering beli kopi, atau hobi nongkrong di kafe yang bikin kantong jebol.

Hidup nggak selalu mulus, bisa jadi tiba-tiba kita sakit atau kena PHK. Makanya, literasi keuangan mewajibkan kita untuk punya dana darurat. Dana darurat adalah uang simpanan yang bisa digunakan saat keadaan genting, minimal 3-6 bulan pengeluaran.

Dengan adanya dana darurat ini, kita nggak perlu bingung pinjam sana-sini ketika menghadapi situasi yang nggak terduga. Kita bisa tetap tenang dan fokus menghadapi masalah tanpa terbebani masalah keuangan.

Literasi keuangan nggak cuma soal mengatur pengeluaran harian. Kita juga perlu persiapan untuk masa depan. Caranya?  Nabung dan investasi!

Nabung adalah cara sederhana untuk menyimpan uang. Kita bisa nabung di celengan, tabungan bank, atau deposito. Sedangkan investasi adalah cara untuk  menumbuhkan uang kita dalam jangka panjang. Ada banyak pilihan investasi, dari reksadana, saham, sampai emas.

Jangan takut investasi! Mulai dari yang kecil-kecilan dulu, sambil belajar pelan-pelan. Banyak kok sumber informasi soal investasi yang bisa kamu akses dengan mudah.

Utang nggak selalu buruk.  Literasi keuangan mengajarkan agar "utang cerdas". Utang yang baik adalah utang yang produktif, misalnya untuk beli rumah atau membiayai pendidikan. Tapi, pastikan kita bisa membayar utang tersebut dengan mudah. Jangan sampai utang justru menjadi beban yang membuat kita stres.

Kehidupan penuh ketidakpastian. Mungkin kita kecelakaan, atau terkena penyakit kritis. Makanya, asuransi penting rasanya dalam literasi keuangan. Asuransi adalah produk keuangan yang memberikan perlindungan finansial jika terjadi risiko tertentu.

Ada banyak jenis asuransi, dari asuransi kesehatan, jiwa, sampai kendaraan. Pilihlah asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan. Dengan asuransi, kita bisa mengurangi risiko kerugian finansial yang besar.

Investasi adalah cara yang bagus untuk menumbuhkan uang kita. Tapi, investasi juga penuh risiko. Kamu bisa untung besar, tapi juga bisa rugi besar. Makanya, pahami risiko dan manfaat sebelum mengenal investasi.

Jangan tergiur oleh janji keuntungan besar tanpa risiko. Lakukan riset yang matang dan diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko.

Literasi keuangan adalah kunci menuju masa depan yang cerah. Dengan menguasai literasi keuangan, kita bisa mengatur finansial dengan cerdas, mencapai tujuan finansial, dan hidup dengan tenang.

Jadi, jangan ragu untuk mulai belajar literasi keuangan. Mulai dari yang kecil-kecilan,  catat pengeluaran harian, atau buat anggaran bulanan. Dengan konsistensi dan disiplin, kita bisa mencapai mimpi finansial kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun