Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Tutor - Writer

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ada Apa dengan 'Emyu'?

30 September 2024   02:09 Diperbarui: 30 September 2024   02:11 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: twitter @premierleague

Lagi, lagi dan lagi Manchester United (MU) menorehkan hasil negatif di laga EPL, setelah dibantai Tottenham Hotspurs 0-3 di kandang sendiri, Old Trafford. Dengan hasil ini membuat anak asuk Erik Ten Haag gagal meraih kemenangan dalam tiga laga terakhirnya. Setelah di tahan Palace tanpa gol minggu lalu, dilanjutkan dengan tertahan oleh FC Twente 1-1 pada ajang Europa League.

Terakhir setan merah bikin kemenangan dengan menaklukkan Barnsley 7-0 di laga EFL cup. Itupun kekuatan tim tidak setara, mengingat lawan Emyu kala itu hanyalah penghuni League One (kasta ketiga liga Inggris).

Pada laga lanjutan EPL pekan ke enam, Emyu bermain seperti orang yang tak bergairah. Bagaimana tidak, pertandingan baru berjalan 3 menit, gawang Onana sudah jebol oleh Brennan Johnson.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Hal ini mencerminkan Emyu pada laga tadi. Alih-alih berupaya menyamakan skor, mereka justru kehilangan seorang pemain. Bruno Fernandes yang ingin merebut bola, kakinya justru menjegal Maddison. Akibatnya, ia memperoleh straight red card atau kartu merah langsung dari kocek sang wasit. Kehilangan satu pemain jelas semakin menyulitkan ETH buat menyeimbangkan skor.

Lanjut ke babak kedua. Petaka kembali terjadi di awal babak. Kali ini, giliran Dejan Kulusevski yang memperdaya Onana. Skor pun bertambah jadi 0-2. Tidak sampai disitu, kiper asal Kamerun tersebut kembali harus memungut bola dari dalam gawangnya. Kali ini giliran striker baru Spurs yang datang dari Bournemouth, Dominic Solanke yang berhasil mencocor bola di muka gawang Onana. Skor 0-3 bertahan hingga laga usai.

Kesialan Ten Haag, bukan cuma soal kekalahan. Karena pemain mudanya, Kobbie Maino harus ditarik keluar akibat cedera. Mason Mount yang menggantikannya pun juga mengalami nasib sial. Setelah perebutan duel bola atas dengan Dragusin, eks Chelsea itu juga terkapar, dan kembali harus diganti oleh Amad Diallo.

Efek hasil minor ini, membuat MU kembali turun satu peringkat ke rank 12. Memang, ini barulah awal musim. Akan tetapi, tiga kekalahan dari 6 laga, bahkan dua diantaranya terjadi di kandang sendiri, Old Trafford dari Liverpool dan Tottenham, bahkan dengan skor yang serupa 0-3.

Akibatnya, suara-suara sumbang sudah ramai di media sosial agar pelatih asal Belanda tersebut harus cabut dari kota Manchester. Bahkan, di laga tadi ketika pertandingan belum usai, nampak jelas bangku-bangku kosong yang telah ditinggalkan oleh para supporter. Tentunya ini terjadi akibat permainan yang sangat buruk yang ditampilkan ETH, ditambah rentetan hasil negatif yang didapat The Red Devils, dalam beberapa pertandingan musim ini.

Sebenarnya, isu pemecatan ETH telah terdengar sejak awal musim ini. Namun, kala itu pemilik MU masih bersabar dan yakin akan kemampuan Ten Haag untuk membawa tim merah Manchester melaju musim ini. 

Namun, harapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi hingga saat ini. Kalau sudah begini jadinya, masih pantaskah Ten Haag dipertahankan dengan menambah durasi kontrak baru?

Atau justru sudah waktunya ia minggat?

kalaupun pergi, artinya tim manajemen butuh mencari suksesor baru, dan itu tentunya tidak gampang buat mencari pelatih yang cocok, berpengalaman, dan sesuai dengan filosofi dan karakter permainan Manchester United.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun