Namun, penting untuk diingat bahwa kepentingan politik tak selalu sejalan dengan kepentingan rakyat. Politik transaksional, politik uang, dan manipulasi data dapat mendistorsi hasil survei dan elektabilitas. Masyarakat perlu mewaspadai praktik-praktik curang dan memastikan bahwa angka elektabilitas mencerminkan kehendak rakyat yang sesungguhnya.
Menakar elektabilitas bukanlah perkara mudah. Popularitas, kinerja, dan kepentingan politik saling terkait dan memengaruhi satu sama lain. Masyarakat perlu memiliki kriteria yang jelas dalam menilai seorang calon pemimpin. Popularitas dan kinerja harus menjadi pertimbangan utama, namun kepentingan politik yang mengesampingkan kepentingan rakyat perlu diwaspadai.
Dewa demokrasi, yaitu rakyat, memiliki hak untuk memilih pemimpinnya. Elektabilitas dapat menjadi panduan, namun bukan penentu tunggal. Masyarakat perlu mencermati rekam jejak, visi-misi, dan program kerja seorang calon pemimpin dengan kritis dan objektif.
Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang tidak hanya populer dan memiliki kinerja yang baik, tapi juga memiliki integritas dan komitmen untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Di tangan rakyatlah, masa depan bangsa dipertaruhkan. Pilihlah pemimpin yang tepat berdasarkan pertimbangan yang matang, demi mewujudkan Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H