Mohon tunggu...
Evi Maulidah
Evi Maulidah Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membaca atau Literasi?

7 Agustus 2024   10:23 Diperbarui: 7 Agustus 2024   11:04 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita mendengar kata "membaca", apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran kita? Bagi banyak orang, membaca adalah aktivitas sederhana yang melibatkan kemampuan mengenali huruf dan kata-kata, serta mengeja teks yang dibaca. 

Namun, apakah membaca saja sudah cukup? Apakah ini yang kita maksud dengan literasi? Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai perbedaan antara membaca dan literasi, serta pentingnya kedua aspek ini dalam perkembangan anak usia dini.

Membaca adalah langkah pertama dan dasar dalam perjalanan menuju literasi. Anak-anak belajar mengenali huruf, menggabungkan huruf menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Proses ini penting karena merupakan fondasi awal bagi anak-anak untuk memahami teks dan mulai menikmati berbagai jenis bacaan.

Namun, literasi bukan hanya tentang kemampuan teknis membaca. Literasi mencakup berbagai kemampuan yang lebih luas dan mendalam, yakni mencakup kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi. Literasi adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Sehingga dengan kemampuan tersebut dapat mengembangkan pemahaman terhadap konteks, kultur, dan berbagai perspektif yang berbeda.

Pada anak usia dini, mengenalkan keterampilan membaca dan menumbuhkan minat baca sebagai dasar untuk mengembangkan kemampauan literasi sangatlah penting. Membaca memiliki banyak manfaat. Berikut adalah beberapa manfaat utama membaca bagi anak:

  1. Mengembangkan Kemampuan Kognitif dan Bahasa: Membaca membantu anak-anak mengembangkan kosakata, memahami struktur kalimat, dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

  2. Menumbuhkan Imajinasi dan Kreativitas: Melalui cerita, anak-anak dapat membayangkan dunia lain, memikirkan berbagai kemungkinan, dan mengembangkan kreativitas mereka.

  3. Membantu Anak Memahami Dunia di Sekitarnya: Buku sering kali mencerminkan situasi kehidupan nyata dan mengajarkan nilai-nilai moral serta sosial kepada anak-anak.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengajari Anak Membaca?

Mengajarkan anak membaca bukan hanya tentang mengenalkan huruf dan kata-kata, tetapi juga mempersiapkan mereka secara fisik dan psikis. Anak yang tidak siap secara fisik atau psikis akan mudah stres, bosan, atau merasa bahwa membaca adalah kegiatan yang sulit. Sebelum memulai pembelajaran membaca, ada beberapa aktivitas pra-baca yang bisa dilakukan:

  • Berbicara dan Komunikasi: Berbicara dengan anak dan mengajarkan mereka berkomunikasi adalah langkah awal yang penting.
  • Visual dan Auditor: Aktivitas seperti tebak gambar, puzzle, sorting, matching, membandingkan gambar, dan mengelompokkan gambar dapat merangsang kemampuan visual dan auditor anak.
  • Memori, Perhatian, Imajinasi: Aktivitas seperti mengisi bagian yang hilang dalam gambar, menggambar, dan bercerita dapat meningkatkan memori, perhatian, dan imajinasi anak.
  • Pengembangan Sensor-Motor: Melibatkan anak dalam kegiatan yang melatih keterampilan sensorik dan motorik mereka. 

Pada dasarnya, membangun minat baca pada anak lebih penting dari pada hanya fokus pada kemampuan membaca itu sendiri. Berikut adalah beberapa strategi untuk membangun minat baca:

  1. Menyediakan Akses ke Beragam Bacaan: Pastikan anak memiliki akses ke berbagai jenis buku yang sesuai dengan minat dan usianya.

  2. Menjadi Teladan dalam Membaca: Anak-anak cenderung meniru orang dewasa. Dengan menjadi teladan yang gemar membaca, anak-anak akan lebih termotivasi untuk membaca.

  3. Membuat Membaca Menjadi Aktivitas Menyenangkan: Libatkan anak dalam aktivitas membaca yang menyenangkan, seperti membaca bersama atau berdiskusi tentang cerita yang dibaca.

  4. Mengaitkan Membaca dengan Minat dan Hobi: Temukan buku yang sesuai dengan minat dan hobi anak untuk membuat mereka lebih tertarik membaca.

  5. Mendorong Diskusi dan Refleksi: Ajak anak berdiskusi tentang buku yang mereka baca dan refleksi tentang pesan yang didapat.

Untuk menumbuhkan minat baca dan literasi, penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengembangkan growth mindset pada anak. Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dapat berkembang melalui usaha dan belajar. 

Anak-anak yang memiliki growth mindset lebih cenderung untuk terus mencoba dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan. Sehingga, anak-anak lebih terbuka terhadap umpan balik dan  termotivasi untuk meningkatkan keterampilan mereka. 

Dalam konteks literasi ini, anak-anak akan lebih giat membaca serta lebih bersemangat mengeksplorasi berbagai topik hingga menjadi sebuah pengetahuan yang luas. Pada akhirnya, growth mindset yang dimiliki tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi anak, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup yang penting untuk sukses di berbagai aspek kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun