Mohon tunggu...
Evihana AisyahBanafsa
Evihana AisyahBanafsa Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesabaran yang Menarik Hati Orang-orang Baik (Dakwah Lapangan Mahasiswa Uhamka)

23 Januari 2022   19:37 Diperbarui: 23 Januari 2022   19:43 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam menjalani kehidupan tentunya setiap orang diberikan Allah SWT ujian sesuai dengan kemampuan hambanya. Seperti yang tertera pada surat Al Baqarah ayat 286. Namun dalam menjalani ujian yang diberikan, tidak banyak manusia yang dapat mengahapi ujian hidup dengan sabar. Padahal Allah SWT menyukai orang orang yang sabar. 

Dan dengan bersabar Allah SWT akan memberikan manusia rahmat kasih sayang dan petunjuknya. Al-Baqarah  ayat 153  " Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." 

Sudah jelas dikatakan bahwa sabar dapat menolong manusia dari kesulitan hidup, bencana maupun segala musibah yang dihadapi manusia. Sangat banyak manfaat yang didapatkan manusia jika ia senantiasa bersabar. 

Karena balasan yang sangat besar bagi orang orang yang bersabar, oleh sebab itu, tidak mudah untuk melakukannya. Jika ada manusia yang selalu bersabar, maka janji Allah SWT selalu tepat dan Allah SWT tidak pernah mendzolimi hambanya.

Pada artikel ini kami sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yang sedang menjalankan tugas dakwah lapangan yaitu program gerakan bersama seluruh mahasiswa Uhamka pada mata kuliah Kemuhammadiyahan. Kami melakukan galangan dana yang berlandaskan pada surat Al Maun. Galangan dana akan diberikan kepada keluarga yang berindikator atau berkriteria miskin. Ada 14 kriteria keluarga miskin menurut standar BPS.

 Pada keluarga duafa yang kami temui, ia memenuhi kriteria keluarga miskin menurut BPS. Kriteria tersebut yaitu, tidak memiliki fasilitas buang air besar atau bersama-sama dengan rumah tangga lain. Hanya mengkonsumsi daging, susu, ayam dalam satu kali seminggu. 

Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun. Hanya sanggup makan sebanyak satu atau dua kali dalam sehari. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas atau poliklinik . Tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit atau non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

Kondisi Di Balik Kesabarannya

Kami mendapati pelajaran hidup sangat berharga dari keluarga duafa yang berlokasi di kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dalam survei yang kami lakukan, kami melihat kesabaran yang luar biasa dari sosok ibu Susi Nugraini. Kondisi ibu Susi saat ini tinggal bertiga bersama anak dan suaminya, di rumah petak yang sudah rapuh, atap bocor dan lantai yang basah karena berdekatan dengan kamar mandi. 

Penghasilan keluarga ibu Susi hanya berpatok pada anak laki lakinya yang berumur 21 tahun. Ia berkerja sebagai buruh, sehingga hanya pendapatkan upah di bawah UMR. 

Dengan upah yang sangat minim tersebut, ibu Susi tidak pernah mengeluh dengan keadaan. Walaupun harus membeli obat untuk suaminya yang saat ini sedang sakit diabetes dan membutuhkan perawatan. Karena hal tersebut, suami ibu susi tidak bisa bekerja dan hanya bisa berbaring dirumah, sebab penyakitnya yang sudah parah. Sedangkan ibu Susi tidak bisa bekerja karena harus mengurus suaminya dirumah.

Melihat kondisi keluarga ibu Susi dan kesabarannya dalam menghadapi sulitnya hidup, kami memutuskan menggalang dana yang tujuannya untuk kami donasikan kepada ibu Susi. Donasi yang kami berikan bersifat produktif yaitu untuk modal usaha  makanan ringan di depan rumahnya. Dengan begitu ibu Susi bisa menambah penghasilannya dari usaha makanan ringan sekaligus masih dapat mengurus suaminya dirumah. Kami memilih donasi yang bersifat produktif agar uang yang kami berikan tidak langsung habis begitu saja, tetapi dapat dikembangkan berkali lipat melalui keuntungan dari hasil usaha makanan ringan.

Tangan Orang Orang Baik

"Tahukah kamu yang mendustakan agama, yang enggan memberikan perhatian kepada anak-anak yatim yang tidak berdaya dan abai pada kebutuhan orang miskin," (Surat Al Maun).

Dengan spirit Surat Al Maun, Muhammadiyah menganjurkan agar umat Islam memperhatikan orang-orang yang terbelakang, tertindas, dan masih di bawah garis kemiskinan. Karena, bisa saja orang yang disebut sebagai pendusta agama adalah justru orang yang hanya melakukan shalat tapi abai terhadap anak yatim dan orang miskin. Surat Al Maun menjadi landasan kami ketika melakukan dakwah lapangan. Kami mengajak orang orang untuk peduli dan membantu sesama muslim. Mengingatkan para donatur untuk memberikan perhatian kepada kaum duafa agar kita tidak termasuk ke dalam orang orang yang mendustakan agama Allah SWT.

Alhamdulillah berkat izin Allah SWT, juga sentuhan dari kandungan surat Al Maun dan tidak lepas juga berkat doa serta kesabaran keluarga ibu Susi. Kami bisa mengumpulkan dana yang Insya Allah lebih dari cukup untuk modal usaha makanan ringan di depan rumah ibu Susi. Semoga dengan modal usaha yang diperoleh dari berbagai donatur, dapat dimanfaatkan ibu Susi dengan baik, sehingga modal usaha ini bisa menjadi jalan keluar bagi kesulitan ekonomi ibu Susi selama ini. Dan tidak lupa kami mendoakan para donatur agar senantiasa diberikan kemudahan dalam segala aspek kehidupannya.

Dalam proses dakwah lapangan ini, kami mendapatkan pelajaran dari manfaat kesabaran dan juga spirit surat Al Maun. Kesabaran akan menjadi penolong kita disaat sulit, karena Allah SWT berjanji akan menolong orang orang yang sabar. Sedangkan, melalui spirit surat Al Maun, kita dapat mendorong lebih banyak orang baik yang mau berkontribusi dalam memberdayakan kaum duafa. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan para kaun duafa maupun para donatur.

Tidak ada yang kami harapkan dari suksesnya dakwah lapangan ini. Selain, balasan kebaikan dari Allah SWT serta keselamatan dunia dan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun