Mohon tunggu...
Evi Ghozaly
Evi Ghozaly Mohon Tunggu... Konsultan - | Penulis | Praktisi pendidikan | Konsultan pendidikan |

Tebarkan cinta pada sesama, melalui pendidikan atau dengan jalan apapun yang kita bisa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Musik dan Tahfidz

15 September 2021   20:55 Diperbarui: 15 September 2021   21:15 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegaduhan kadung tercipta. Reaksi netijen jadi beragam. Bahkan ada komen liar menjalar. Ada yang nyletuk, tak lama lagi mereka akan menjadi "pengantin." Ngawur lah. Nggak ada hubungannya teroris dengan hapalan Al Quran. Panjang kalau bicara tentang hidayah dan fakta ada penghapal Al Quran berperilaku tak baik. Tapi sssst diam-diam saya juga menyesalkan sang ustadz yang merekam momen itu. Tapi ya sudahlah.

Monggo saja kalau suka musik. Tapi jangan memaksa orang lain menyukai musik. Silakan tidak suka musik, tapi ya jangan mencaci yang suka musik. Ets, kalau gini saya sudah sok bijak nggak?

Abah saya melarang keras ada musik di rumah kami, dulu. Tapi kakak saya punya group band. Pas ketahuan Abah, dibiarkan saja. Saya, memilih menjadi penikmat musik. Mengidolai lagu-lagu Iwan Fals, Ebit G.Ade dan Didi Kempot (duh terlihat banget usia saya ya).

Saya makmum ngendikan sang Hujjah al Islam, Imam Ghozali yang memberi apresiasi besar pada musik. Saya nderek ngendikan intelektual muslim modern terkemuka, seorang parenialis Seyyed Hossein Nasr yang disitir Buya Husein Muhammad di statusnya dan ijin saya copas di sini,

 "Musik di dunia Islam adalah salah satu media paling universal dan berpengaruh untuk mengekspresikan hal yang terkandung di dalam inti Islam, yakni Al Jamal wa al Jalal" perwujudan "Keindahan Wajah Tuhan" dan kepasrahan pada Sang Realitas ini, Realitas yang sekaligus adalah Keindahan dan Kedamaian, Kasih Sayang dan Cinta itu sendiri".

Ehm. Saat ini saya sedang mendampingi beberapa pesantren yang memiliki program tahfidz. Salah satunya, milik sahabat saya, Pondok Pesantren Modern Annida. Jumlah santri program reguler jauh lebih banyak dari santri program tahfidz. Tapi asli (pake shod) keribetan mengelola program ini luar biasa. Bukan hanya harus disiplin mengingatkan santri dan musyrifnya agar istiqomah, terlebih harus suwabaaaaar (pake huruf a berderet) ngadepi tingkah mereka yang macem-macem. Jedug-jedug sering membuat jantung deg-degan poll.

Pernah ya, pas jadwal nglalar hapalan, satu persatu santri ijin ke toilet. Nggak balik. Saya keluar, eh mereka ada yang main bola dan rebahan. Kadang ada yang mengeluh lapar padahal sudah sarapan, begitu usai ngemil, ketiduran. Belum drama mereka kabur,  berantem atau ghosob. Lalu gedubrakan begitu dapat jadwal tasmi'. Mantab surantab pokoknya mah. Krik krik. Beruntung yayasan sangat perhatian. Semua program didukung, segala kebutuhan lekas disediakan.

Satu lagi, mengajak orang tua santri dan membantu tirakat. Sebisa mungkin saya ikut membersamai mereka tahajud meski dari jauh, puasa, wirid, nderes dan menahan diri dari kesel marah semampu saya (yang terakhir belum pernah berhasil kayaknya). Saya bukan penghafal Al Quran. Tapi saya berharap kesawaban berkah Al Quran dari para santri penghapal Al Quran.

Karena saya yakin, para penghapal Al Quran adalah orang mulia. Sangat mulia. Ngendikan Gus Baha, api neraka saja tidak bisa menembus diri dan hati mereka yang di dalamnya ada hafalan surah Al Mulk, apalagi yang hapal 30 juz.

Semoga makin banyak anak kita dimampukan menghapal Al Quran dengan riang dan ringan. Mampu menyelesaikan dan merawat hapalannya sesuai harapan, dan tetap bisa menjaga perilaku baik mereka pada sesama.
.

Penulis : Evi Ghozaly
- Jati Agung, 13 September 2021 -

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun