Ngendikan Syech Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub, menyampaikan pengertian fasik yakni orang yang berbuat durhaka, melanggar janji, serta keluar dari jalan hidayah, rahmat, dan ampunan Allah. Singkatnya orang fasik itu ya yang sering berbuat dosa lah.Apakah bisa mendapat ampunan Allah? Dengan cara apa? Lewat jalan mana? Kapan?
Saya mendapat pertanyaan ini dalam kulwap tentang bagaimana agar tetap optimis. Seorang peserta menceritakan masa lalu yang suram, bergelimang dosa. Maksiat abc pernah dilakukan. Tentu, saya tidak bisa menjawab dengan kementhus ya, sebab ilmu saya nggak nyampe, perilaku saya belum bisa jadi contoh.Â
Maka mohon ijin saya sampaikan ulang materi Gus Baha dalam kesempatan pengajian rutin ini. Saya tulis pleg, dan agar bisa tersimpan lama, saya upload di efbi. Tulisan ini nyontek bahasa lisan. Bahasa tutur. Nuwunsewu jangan dihadapkan pada kaidah menulis baku ya, Gaes. Mohon saya jangan ditabrakkan pada ketentuan teknis penulisan yang leres. Deal?
::
Bismillah, ini ngendikan Gus Baha:
 "Tentu masyhur sekali nggih, diantara yang dipahami semua ulama bahwa Al Quran bisa mensyafaati, memberi syafaat (pertolongan).
Perbedaan syafaat Al Quran dan syafaat Nabi adalah syafaat Al Quran menghalau atau menghadang seseorang agar tak sampai kena adzab. Sedang syafaat selain Al Quran, mengambil adzab yang sudah mengenai seseorang.
Nah malam ini saya ingin matur pada panjenengan semua, karena ini lama sekali saya kaji...bahwa semua malaikat itu, terkena konstitusi aturan fiqh. Jadi kalau kita sebagai manusia wajib menghormati orang yang hafal Al Quran, nggak boleh nyaduki orang hafal Al Quran, nggak boleh meludahi orang hafal Al Quran...maka malaikat juga kena aturan yang sama. Karena malaikat juga termasuk makhluq yang mukallaf, yang terkena tatanan Allah taala.
Rasulullah SAW dhawuh, "Surah Tabarak (Al Mulk) itu disebut Al Munjiyah: surah yang bisa menyelamatkan orang yang menghafalnya dari siksa kubur.
Alkisah ada orang yang sangat fasik mungkin ya layak untuk disiksa. Pas akan disiksa malaikat, surah ini menjelma menjadi seseorang dan berkata, "Kalau kamu menyiksa orang ini, berarti menyiksa saya."