Kota Tua terletak di antara Jakarta barat dan Jakarta utara, tepatnya di kelurahan Pinangsia kecamatan Tamansari. Saat ini Kota Tua di kenal dengan sebagai bangunan kuno yang menjadi ikon ibu kota Jakarta. Berbagai kegiatan dilakukan di kawasan ini saat HUT kota Jakarta atau event bersejarah lainnya untuk mengenang perjuangan pada masa lalu.
Di Kota Tua terdapat objek obek wisata bersejarah yaitu museum sejarah Jakarta atau yang lebih di kenal dengan museum fatahillah, Â dan terdapat museum lain seperti museum wayang, museum seni rupa dan keramik, museum Bank Indonesia, dan museum Bank Mandiri. Bangunan dari museum berikut merupakan bangunan bersejarah kota Jakarta. Bangunan dengan arsitektur khas belanda membuat ciri khas yang berbeda dan unik.
Pemanfaatan budaya setiap daerah bisa menjadi alternatif dalam dunia pendidikan untuk memudahkan dalam memeberikan ilmu oleh guru ke siswa agar lebih mudah untuk dipahami. Melalui etnomatematika  secara tidak langsung merupakan suatu cara menjaga dan melestarikan budaya yang ada.
Pembelajaran matematika berbasis budaya yang ada disekitar kita merupakan pengertian dari Etnomatematika. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba temuan baru yaitu matematika berbasis  budaya yang mengkaitkan antara matematika dan bangunan museum di kota tua Jakarta untuk mendorong pendidikan (matematika) dan budaya.
Dari bentuk bangunan tersebut kita bisa banyak mengenal bentuk matematika.Â
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan konsep-konsep matematika yang terdapat pada bangunan Museum yaitu konsep Kesebangunan dan kongruensi. Kesebangunan adalah dua  uah bangun datar dengan panjang sisi bersesuaian mempunyai perbandingan sama besar dan sudut yang bersesuaian.Â
Sedangkan Kongruensi adalah kongruen adalah sama persis baik dalam hal bentuk dan juga ukuran. Sehingga, dua buah bidang yang kongruen artinya dua bidang tersebut memiliki ukuran dan bentuk yang sama persis.Â
Pada bangunan di kota tua jakarta dapat ditemukan bangun datar yang kesebangunan dan kongruen. Dapat kita lihat pada gambar berikut ini:Â
- Atap pada bangunan Museum
2. Jendela bangunan
3. Â Pintu bangunan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bangun datar yang kongruen sudah pasti sebangun. Namun, bangun datar yang sebangun belum tentu kongruen
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H