Kita semua tahu, Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara (ASEAN). Besar dari segi daratan dan lautan. Terbukti di Grafik 02, Indonesia adalah 10 besar penghasil ikan di dunia.
Total jumlah ikan yang dihasilkan setahun adalah sekitar 6 juta metric ton. Pertanyaannya kenapa Indonesia “tidak masuk” 10 besar eksportir ikan di dunia?
[caption caption="Grafik-02. 10 Negara “penghasil” komoditi perikanan tahun 2013 (Sumber: Food and Agriculture Organization, FAO)"]
Namun demikian produksinya turun, dari 6 juta ton menjadi 5,58 juta ton. Penurunan produksi, juga mengakibatkan penurunan peringkat, dari nomor dua, menjadi nomor 4 dunia.
Top 10 largest Fish Producing Country in the World
Rank Country Name Production (Metric Ton)
1 China 49,467,463
2 Peru 9,416,285
3 India 6,318,639
4 Indonesia 5,578,573
5 USA 5,360,597
6 Chile 5,028,358
7 Japan 4,819,046
8 Thailand 3,743,564
9 Vietnam 3,367,853
10 Russia 3,305,749
Negara penghasil ikan terbesar dunia (sumber: Idrees Khan, posted on June 28, 2015).
Dari data di atas, terlihat jelas dua negara menyalip kita, yaitu Peru dan India. Produksi ikan Peru 9,41 juta ton, sedangkan India sebesar 6,32 juta ton. Peningkatan produksi negara Peru “luar biasa,” hampir seratus persen (100%) dari sebelumnya yang hanya dibawah 6 juta ton.
Baiklah, saya akan coba menjawab pertanyaan ”Kenapa Indonesia tidak masuk sebagai 10 besar pengekspor ikan di dunia? Sementara kita adalah negara penghasil ikan top dunia!” Jawabnya ada dua kemungkinan:
1) Angka sebagai penghasil ikan di dunia (nomor dua atau nomor empat) adalah angka “estimasi” berdasarkan luas laut Indonesia. Sedangkan angka ekspor adalah angka “real” diambil dari data ekspor Indonesia dan data impor beberapa negara.
Artinya apa? Ikan Indonesia “dicuri” oleh dua negara yang berdekatan dengan kita, yaitu Vietnam dan Thailand. Bukti tak terbantah, mereka melakukan illegal fishing di laut kita.
Inilah penyebab kenapa urutan pengekspor tidak sesuai dengan urutan produksi. Angka real dan estimasi "mungkin" tidak sama.