Mohon tunggu...
Evi Elvianti
Evi Elvianti Mohon Tunggu... -

Saya hanyalah orang biasa yang mempunyai segudang impian yang akan secepatnya terwujud memalui usaha maksimal didampingi doa aya dan doa orang-orang yang menyangi saya. :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Berbasis Islami (Part 2)

31 Mei 2014   17:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:53 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang dikatakan Pak Abtokhi, dosen UIN Malang beberapa minggu yang lalu bahwa yang diperlukan anak kecil saat mengalami perkembangan yaitu tentang Islam itu sendiri. Munngki banyak yang bertanya mengapa masih kecil di ajari hal yang sulit-sulit tentang Islam? Yup, itu dikarenakan bahwa ajaran Islam / hal yang mengenai Islam haruslah memang diajarkan sejak awal supaya itu manjadi pondasi bagi mereka untuk berperilaku dan untuk kehidupan mereka kedepannya. Maka doktrinasi tentang Islam itu sangat penting. Jika dilihat dari hal tersebut pengaplikaksian tentang kurikulum PAUD yang berbasis Islai itu sendiri sangatlah penting.

Jika dalam segi managemen PAUD, PAUD berbasis Islami ini banyak dijadikan keunggulan dari beberapa PAUD, dan banyak juga diantara para prangtua lebih suka menyekolahkan anaknya di beberapa PAUD itu. Mungkin pada sebagian orang yang kurang suka jika hal yang bernafaskan Islam dibuat promosi dalam menarik perhatian orang tua, dan hal itu menurut saya hal yang wajar dalam segi managemen sekolahnya, toh nantinya memang di PAUD tersebut kegiatan-kegiatannya bernafas Islami yang akan mengembangkan potensi mereka dan pembentukan perilaku yang berakhlakhul karimah.

Hasil observasi beberapa TK yang bernuansa Islami, bahwa hal yang ingin dicapai bukan hanya hal-hal yang agamis saja seperti yang berhubungan dengan akhidah, akhlak, ibada, emosi mereka, tetapi juga mencakup ranah pengembangan potensi dasar seperti dalam hal bahasa, kognitif, fisik motorik, bahkan dalam hal seni.

Dari kurikulum ini sangat kompleks dan padat, tapi pembelajaran yang dilakukan prinsipnya enjoyfull learning jadi akan dilakukan dengan menyenangkan atau bahkan dengan melalaui bermain, bernyanyi, dan bergembira.

Allahu a’lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun