Sebelumnya, pembelajaran diferensiasi merupakan pembelajaran yang sering saya dengar namun belum saya pahami dengan benar perbedaan pembelajaran diferensiasi dengan pembelajaran lainnya. Pembelajaran diferensiasi ini merupakan salah satu materi yang saya dapatkan sekarang di Program Guru Penggerak di modul 2.1 ini. Secara garis besar yang saya pahami sekarang tentang pembelajaran diferensiasi ini adalah usaha guru untuk memenuhi kebutuhan murid dengan cara menyesuaikan pembelajaran di kelas.
Ada beberapa kesalahpahaman yang saya hadapi sebelum mempelajari materi ini, diantaranya:
dimisalkan jika dalam satu kelas ada 35 orang murid berarti seorang guru harus mengajar dengan 35 cara yang berbeda untuk setiap muridnya,
seorang guru harus membuat banyak soal untuk murid yang belajar lebih cepat dibandingkan dengan temannya yang lain,
kelas harus dikelompokkan sesuai dengan kemampuan kognitifnya, ada kelompok murid “high”, “middle” dan “low”,
pemberian tugas yang berbeda-beda untuk setiap murid,
terbayang setiap kali mengajar guru harus membuat beberapa perencanaan (RPP) sekaligus.
Setelah melalui proses pembelajaran mandiri, melakukan eksplorasi konsep, melakukan ruang kolaborasi dengan rekan CGP lainnya, barulah disini saya menemukan bahwa pembelajaran diferensiasi jauh dengan apa yang saya bayangkan sebelumnya. Dalam pembelajaran diferensiasi ini saya menemukan bahwa pembelajaran ini harus berorientasi pada kebutuhan murid, yang meliputi beberapa aspek, yaitu:
Kesiapan belajar (readiness)
Dalam kesiapan belajar, ditekankan pembelajaran akan efektif jika disesuaikan dengan keterampilan dan pemahaman murid dengan konsep sebelumnya.
Minat siswa