Pada sampul depan terpampang jelas tulisan "Haji Murad" yang menambah kesan bahwa tokoh tidak main-main, ia penting dan membawa perubahan  Selain itu, tulisan "Haji Murad" berwarna kuning  dan berkesan tegas. Ditambah lagi tulisan "diterjemahkan oleh Nadya Andwiani" yang sudah ahli menerjemahkan berbagai karya sastra epik dari luar negeri. Akan tetapi, ada tulisan "Salah satu cerita terbaik di dunia" sebenarnya tidak perlu dituliskan karena kesan pada sampul ini sudah jelas, berwibawa, dan syarat akan isi cerita yang luar biasa. Selain itu, penulis merupakan seorang sastrawan Rusia yang telah menulis karya-karya yang luar biasa. Tulisan "Salah satu cerita terbaik di dunia" menjadi sesuatu yang tidak perlu disampaikan lagi karena pada sampul belakang juga sudah dijelaskan bahwa pengarang adalah raksasa sastra Rusia yang karyanya sangat termasyhur.
Haji Murad adalah seorang tokoh yang patut menjadi teladan yang baik. Ia merupakan tokoh yang selalu mempunyai keyakinan besar pada kemujurannya sendiri. Ia yakin akan kesuksesannya dan takdir tersenyum kepadanya. Novel ini diangkat dari kisah nyata diadaptasi dari konflik berkepanjangan di Kawasan Kaukasus. Haji Murad merupakan seorang pejuang muslim yang mempunyai pengaruh yang sangat luas dan kuat terhadap lawan maupun kawan. Haji Murad memiliki dendam kepada Hamzad karena Hamzad telah mengkhianatinya dengan membunuh keluarga Khan. Haji Murad kemudian membunuh Hamzad sebagai wujud balas dendamnya. Setelah kematian Hamzad, Syamil menggantikan posisi Hamzad dan mengirim utusan kepada Haji Murad. Haji Murad harus bergabung dengan Syamil untuk menyerang Rusia dan jika Haji Murad menolak maka Syamil akan menghancurkan keluarga Haji Murad dan membunuhnya. Syamil takut tersaingi oleh kelincahan, keberanian, serta kegagahannya, Ia berpikiran jangan sampai Haji Murad membantu Rusia dan karenanya harus dibujuk untuk kembali lalu dibunuh.
Akibat perpecahan ini Haji Murad ikut bergabung dengan Rusia. Haji Murad berjanji akan membantu tentara Rusia dalam memadamkan pemberontakan di Chechnya dengan syarat bahwa pihak Rusia harus bisa menyelamatkan keluarga Haji Murad dari sandera Syamil. Awalnya Haji Murad percaya pihak Rusia akan segera menindaklanjuti kesepakatan yang telah dibuat, tetapi lambat laun Haji Murad mulai pesimis. Pihak Rusia seperti setengah hati dalam menolong keluarga Haji Murad. Nasib keluarga Haji Murad yang tidak menentu dan tidak jelasa membuat Haji Murad beserta keempat anak buahnya beralih pikiran lagi. Haji Murad dan keempat anak buahnya yang setia menempuh jalan lain. Sementara itu, pihak Rusia yang melihat aktivitas Haji Murad yang sudah tidak sejalan menganggap bahwa Haji Murad melakukan pemberontakan sehingga terjadi pertikaian yang tidak seimbang.
Bagaimana akhir kisah perjalanan Haji Murad? Apakah Haji Murad bisa berkumpul lagi dengan anggota keluarga yang telah disandera oleh Syamil? Jawabannya sangat mengejutkan karena berbagai kisah yang disajikan sangat menyentuh hati pembaca. Haji Murad tetap berjuang dengan gagah berani tanpa menyerah karena setiap peluru yang menusuk raganya berkali-kali tak membuat Haji Murad menyerah dengan takdirnya. Sebuah pelajaran yang sangat berharga yang dapat diambil bahwa kita harus berjuang hingga titik darah penghabisan. Selama raga masih dikandung badan, perjuangan akan diteruskan.
Ada sebuah kebenaran abadi terungkap dalam novel Haji Murad bahwa perang dan damai bergantung oleh tindakan orang-orang besar sebagai pengambil keputusan. Perang dan damai bergantung pada sifat manusia yang dipengaruhi berbagai faktor yang tidak menentu. Ada yang mengikuti kepentingan politik, keluarga, bias pribadi, bahkan emosi. Keputusan dan pemikiran tokoh tidak akan ada dalam buku sejarah, hal itu tidak akan tertulis secara gamblang. Dalam novel inilah informasi yang tak tertulis dapat diketahui sebab-musababnya. Akan lebih banyak informasi alasan-alasan yang logis yang membuat Haji Murad mengambil tindakannya sendiri.
Kisah Haji Murad berisi dinamisme karakter manusia, yang penuh pergolakan, dan kerumitan pikiran. Ada kepercayaan, harapan, ketakutan, kesangsian, kecurigaan, ketidakpercayaan, kecemasan, dan kekhawatiran yang membuat novel ini begitu kompleks dan diramu menjadi cerita yang sesuai dengan kondisi kejiwaan manusia dengan beragam pemikiran dan karakter.
Pembaca akan menemukan cerita ketika Haji Murad bertamu ke rumah Vorontsov ia berekspresi sangat senang, tampak ramah, dan sesekali tampak agung. Ekspresi tersebut langsung lenyap ketika Haji Murad sendirian di kamar dengan kecemasan dalam dirinya karena semakin baik penerimaan itu, maka semakin sedikit kepercayaannya. Kemudian, pembaca akan menemukan sikap Syamil yang ketakutan berlebihan kepada Haji Murad karena takut tergeser. Lalu, ketika Loris Melikov begitu percaya kepada Haji Murad menjadi tidak percaya lagi karena Haji Murad lebih memilih menyelamatkan keluarganya dan cerita intrik nonkonvensional yang cocok dibaca untuk kalangan yang gemar bertualang melalui kata-kata.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H