Mohon tunggu...
Evi Lia Suryaningsih
Evi Lia Suryaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nama saya Evi Lia Suryaningsih, sering dipanggil Evi. Dalam bidang pekerjaan, saya menggelutinya selama 7 tahun. Saya sehari-hari menjadi guru bahasa Indonesia dan daerah di SMAN 7 Malang. Kedua bidang mata pelajaran tersebut membuat saya menggeluti dua hal yang berkesinambungan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme. Bahasa Jawa sebagai bahasa daerah menumbuhkan nilai-nilai tradisi dan lokal bagi peserta didik. Pembelajaran pada masa kini, memerlukan banyak hal di samping hal-hal konvensional seperti komunikasi antara peserta didik dengan pendidik. Hal-hal tersebut adalah digitalisasi pada pembelajaran. Saya menghadirkan dalam pembelajaran digitalisasi berupa penggunaan berbagai laman web. Kegiatan belajar mengajar dihadirkan dengan PowePoint dan video-video pembelajaran seperti YouTube dan Disney+. Hal-hal tersebut tentu sangat dekat dengan peserta didik yang akrab dengan dunia digital. Untuk evaluasi saya pun menggunakan media digital seperti Instagram, tiktok, dan Quizizz. Bagi saya, pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang juga mengikuti perkembangan peserta didik dan perkembangan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Realisme dalam Optimisme Tak Bersambut Sang Haji Murad

18 Oktober 2023   13:19 Diperbarui: 18 Oktober 2023   13:35 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sampul depan terpampang jelas tulisan "Haji Murad" yang menambah kesan bahwa tokoh tidak main-main, ia penting dan membawa perubahan  Selain itu, tulisan "Haji Murad" berwarna kuning  dan berkesan tegas. Ditambah lagi tulisan "diterjemahkan oleh Nadya Andwiani" yang sudah ahli menerjemahkan berbagai karya sastra epik dari luar negeri. Akan tetapi, ada tulisan "Salah satu cerita terbaik di dunia" sebenarnya tidak perlu dituliskan karena kesan pada sampul ini sudah jelas, berwibawa, dan syarat akan isi cerita yang luar biasa. Selain itu, penulis merupakan seorang sastrawan Rusia yang telah menulis karya-karya yang luar biasa. Tulisan "Salah satu cerita terbaik di dunia" menjadi sesuatu yang tidak perlu disampaikan lagi karena pada sampul belakang juga sudah dijelaskan bahwa pengarang adalah raksasa sastra Rusia yang karyanya sangat termasyhur.

Haji Murad adalah seorang tokoh yang patut menjadi teladan yang baik. Ia merupakan tokoh yang selalu mempunyai keyakinan besar pada kemujurannya sendiri. Ia yakin akan kesuksesannya dan takdir tersenyum kepadanya. Novel ini diangkat dari kisah nyata diadaptasi dari konflik berkepanjangan di Kawasan Kaukasus. Haji Murad merupakan seorang pejuang muslim yang mempunyai pengaruh yang sangat luas dan kuat terhadap lawan maupun kawan. Haji Murad memiliki dendam kepada Hamzad karena Hamzad telah mengkhianatinya dengan membunuh keluarga Khan. Haji Murad kemudian membunuh Hamzad sebagai wujud balas dendamnya. Setelah kematian Hamzad, Syamil menggantikan posisi Hamzad dan mengirim utusan kepada Haji Murad. Haji Murad harus bergabung dengan Syamil untuk menyerang Rusia dan jika Haji Murad menolak maka Syamil akan menghancurkan keluarga Haji Murad dan membunuhnya. Syamil takut tersaingi oleh kelincahan, keberanian, serta kegagahannya, Ia berpikiran jangan sampai Haji Murad membantu Rusia dan karenanya harus dibujuk untuk kembali lalu dibunuh.

Akibat perpecahan ini Haji Murad ikut bergabung dengan Rusia. Haji Murad berjanji akan membantu tentara Rusia dalam memadamkan pemberontakan di Chechnya dengan syarat bahwa pihak Rusia harus bisa menyelamatkan keluarga Haji Murad dari sandera Syamil. Awalnya Haji Murad percaya pihak Rusia akan segera menindaklanjuti kesepakatan yang telah dibuat, tetapi lambat laun Haji Murad mulai pesimis. Pihak Rusia seperti setengah hati dalam menolong keluarga Haji Murad. Nasib keluarga Haji Murad yang tidak menentu dan tidak jelasa membuat Haji Murad beserta keempat anak buahnya beralih pikiran lagi. Haji Murad dan keempat anak buahnya yang setia menempuh jalan lain. Sementara itu, pihak Rusia yang melihat aktivitas Haji Murad yang sudah tidak sejalan menganggap bahwa Haji Murad melakukan pemberontakan sehingga terjadi pertikaian yang tidak seimbang.

Bagaimana akhir kisah perjalanan Haji Murad? Apakah Haji Murad bisa berkumpul lagi dengan anggota keluarga yang telah disandera oleh Syamil? Jawabannya sangat mengejutkan karena berbagai kisah yang disajikan sangat menyentuh hati pembaca. Haji Murad tetap berjuang dengan gagah berani tanpa menyerah karena setiap peluru yang menusuk raganya berkali-kali tak membuat Haji Murad menyerah dengan takdirnya. Sebuah pelajaran yang sangat berharga yang dapat diambil bahwa kita harus berjuang hingga titik darah penghabisan. Selama raga masih dikandung badan, perjuangan akan diteruskan.

Ada sebuah kebenaran abadi terungkap dalam novel Haji Murad bahwa perang dan damai bergantung oleh tindakan orang-orang besar sebagai pengambil keputusan. Perang dan damai bergantung pada sifat manusia yang dipengaruhi berbagai faktor yang tidak menentu. Ada yang mengikuti kepentingan politik, keluarga, bias pribadi, bahkan emosi. Keputusan dan pemikiran tokoh tidak akan ada dalam buku sejarah, hal itu tidak akan tertulis secara gamblang. Dalam novel inilah informasi yang tak tertulis dapat diketahui sebab-musababnya. Akan lebih banyak informasi alasan-alasan yang logis yang membuat Haji Murad mengambil tindakannya sendiri.

Kisah Haji Murad berisi dinamisme karakter manusia, yang penuh pergolakan, dan kerumitan pikiran. Ada kepercayaan, harapan, ketakutan, kesangsian, kecurigaan, ketidakpercayaan, kecemasan, dan kekhawatiran yang membuat novel ini begitu kompleks dan diramu menjadi cerita yang sesuai dengan kondisi kejiwaan manusia dengan beragam pemikiran dan karakter.

Pembaca akan menemukan cerita ketika Haji Murad bertamu ke rumah Vorontsov ia berekspresi sangat senang, tampak ramah, dan sesekali tampak agung. Ekspresi tersebut langsung lenyap ketika Haji Murad sendirian di kamar dengan kecemasan dalam dirinya karena semakin baik penerimaan itu, maka semakin sedikit kepercayaannya. Kemudian, pembaca akan menemukan sikap Syamil yang ketakutan berlebihan kepada Haji Murad karena takut tergeser. Lalu, ketika Loris Melikov begitu percaya kepada Haji Murad menjadi tidak percaya lagi karena Haji Murad lebih memilih menyelamatkan keluarganya dan cerita intrik nonkonvensional yang cocok dibaca untuk kalangan yang gemar bertualang melalui kata-kata.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun