Aku adalah mawar yang rekah di pagi hari
Mekar di tanah tertandus
dan ranum sebelum senja
Ku tak sempat menampakkan pesonaku pada dunia
Seorang wanita telah mencomotku dari jalanan yang berdebu
Ia datang seperti taburan mutiara
Menjelma sayup dalam usapan angin
Menyamar sempurna dalam kelembutan
Setelah hari kian kelam
Ia tak lagi sama
Ia semakin menjerumuskanku dalam jurang kenistaan
Membagi kuntumku
Tuk memenuhi hasrat kebinalan tangan-tangan kotor yang tak terperi
Menyibak cadar menanggalkan segalanya
Kini batang usiaku telah ranum
Terkoyak iblis-iblis malam
Yang datang dan pergi tanpa salam
 menyisahkan duka nestapa mendalam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI