Mohon tunggu...
Evi Lia Suryaningsih
Evi Lia Suryaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nama saya Evi Lia Suryaningsih, sering dipanggil Evi. Dalam bidang pekerjaan, saya menggelutinya selama 7 tahun. Saya sehari-hari menjadi guru bahasa Indonesia dan daerah di SMAN 7 Malang. Kedua bidang mata pelajaran tersebut membuat saya menggeluti dua hal yang berkesinambungan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme. Bahasa Jawa sebagai bahasa daerah menumbuhkan nilai-nilai tradisi dan lokal bagi peserta didik. Pembelajaran pada masa kini, memerlukan banyak hal di samping hal-hal konvensional seperti komunikasi antara peserta didik dengan pendidik. Hal-hal tersebut adalah digitalisasi pada pembelajaran. Saya menghadirkan dalam pembelajaran digitalisasi berupa penggunaan berbagai laman web. Kegiatan belajar mengajar dihadirkan dengan PowePoint dan video-video pembelajaran seperti YouTube dan Disney+. Hal-hal tersebut tentu sangat dekat dengan peserta didik yang akrab dengan dunia digital. Untuk evaluasi saya pun menggunakan media digital seperti Instagram, tiktok, dan Quizizz. Bagi saya, pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang juga mengikuti perkembangan peserta didik dan perkembangan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Brianna dan Bottomwise: Meneroka Berbagai Kasus ala Andrea Hirata

2 Januari 2023   20:50 Diperbarui: 3 Januari 2023   11:56 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Buku: Brianna dan Bottomwise

Karya: Andrea Hirata

Penerbit: Bentang Pustaka

Tebal Buku: 360 halaman

Tahun Terbit: Juli 2022

Kamu akan dihargai dan disayang ketika kamu berada pada lingkungan yang tepat. Kalimat itu cocok untuk menggambarkan keseluruhan cerita yang disajikan dalam novel tersebut.

Apa yang saya rasakan ketika membaca novel ini? Seru sekali, saya serasa ikut travelling mengikuti perjalanan si gitar vintage yang hilang. Walau di awal membaca novel tersebut agak kebingungan karena dengan alur ceritanya yang seperti terpotong-potong, tidak ada sangkutannya antara cerita satu dengan cerita lainnya. 

Ya memang begitulah gaya penceritaaan Pak Cik Andrea Hirata. Pak Cik selalu mampu membuat penggemarnya menyukai gaya berceritanya meskipun ceritanya seperti berdiri sendiri tapi pada akhirnya cerita yang disajikan saling berkaitan dan asyik diikuti, mengalir begitu saja dan membuat pembaca ingin terus membaca ceritanya karena rasa penasaran yang teramat besar.

Berbagai pengalaman yang mengesankan dan mengecewakan tersaji dalam novel tersebut. Kalian akan menemui beragam karakter manusia yang memiliki tabiat baik dan buruk yang diceritakan secara mengesankan. Melalui cerita tersebut kita diajak menjelajahi tempat baru untuk mencari petunjuk keberadaan gitar tersebut. 

Buku ini merupakan buku pertama dari dwilogi Brianna dan Bottomwise yang akan mengajak kita berkelana memburu barang berharga yang tak ternilai harganya. Akan tetapi, barang tersebut menjadi tidak berharga jika berada di tangan yang tidak tepat. Sebuah novel tentang musik, harapan, impian, yang sangat inspiratif, yang dikemas dengan gaya penceritaan Pak Cik @andreahirata yang ringan namun syarat akan makna dan penuh dengan gelak tawa.

Sampul buku ini berwarna merah cerah yang menyiratkan makna bahwa kedua tokoh adalah tokoh yang berani. Dua perempuan di sampul menunjukkan dua tokoh utama. Pembaca seolah diberikan isi buku, yaitu tentang gitar yang menjadi inti cerita. Kedua tokoh tampak menuju ke sebuah tempat, tetapi tidak ditampilkan. Pembaca seolah dibuat penasaran dengan tujuan kedua tokoh tersebut.

Berdasarkan sampul tersebut, pembaca dibuat terkecoh. Awal mengira tokoh utama dalam novel ini adalah Brianna dan Bottomwise (detektif swasta) ternyata tara... Menceritakan perjalanan si gitar Vintage Sanburst 1960 milik musisi rock terkenal John Mucisiante yang hilang dicuri. Demi mencari gitar yang hilang tersebut, John mengerahkan detektif swasta untuk mencari gitar yang sangat berharga baginya.  Gitar tersebut mengalami perjalanan yang panjang mulai  dari daratan Amerika hingga sampai Indonesia dan berakhir di Sumatera. Aaah pokoknya seru banget, kalian bisa membaca novel ini sambil menikmati senja atau mengisi waktu luang kalian.

Tokoh yang selalu membekas di benak adalah Alma, Ameru, dan Pak Mu. Mereka adalah orang-orang pinggiran yang mempunyai bakat dan mimpi yang sangat luar biasa. Melalui tokoh-tokoh inilah, hati saya dibuat campur aduk, senang, sedih, terenyuh, kasihan. 

Pokoknya dibuat nyesek oleh tokoh Alma, Ameru, dan Pak Mu, rasanya hati ini jadi bolong. Sayang sekali orang-orang dengan bakat yang luar biasa harus mengalami kerasnya hidup. Cerita ini menjadi sebuah cerminan bahwa dalam hidup kita harus terus berjuang, memperjuangkan mimpi-mimpi kita. Seperti yang disampaikan Andrea Hirata di awal halaman bahwa "Mereka yang melupakan mimpi-mimpi mereka akan selalu bangun tidur dalam keadaan kalah."

Bagaimana akhir kisah perjalanan gitar Vintage Sunbust 1960? Berhasilkah ia kembali ke pemiliknya?

Jawabannya sangat mengejutkan. Di akhir cerita Pak Cik menghadirkan plot twist yang tak terduga meskipun menurut saya sedikit mengecewakan dengan endingnya. Ada beberapa pertanyaan-pertanyaan yang terlintas dibenak saya terkait dengan akhir ceritanya. Semoga di buku kedua bisa menemukan jawabannya. Yuk, mulai selami berbagai kasus yang dituliskan oleh Pak Cik dalam bukunya yang sangat luar biasa ini dan ambillah pelajaran yang berharga dalam buku ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun