Evi Savitri HarianjaÂ
Jurusan Ekonomi Pembangunan ,Fakultas Ekonomi Dan Bisnis ,Universitas Palangka RayaÂ
Emai: harianjaevisavitri@gmail.com
Dalam kondisi saat ini dimana suku bunga acuan mengalami peningkatan, Bank Indonesia(BI) sempat memangkas BI rate dalam beberapa tahun terakhir dimana puncaknya berada pada level 3,5% yang berlangsung cukup lama yaitu , 18 bulan pada tahun 2021 hingga 2022 lalu.
Upaya yang dilakukan BI ini bertujuan untuk mendorong ekonomi Indonesia bisa tumbuh dengan harapan penurunan BI7DRR yang memiliki dampak penurunan suku bunga kredit .kebijakan ini sebagai pendorong ekonomi indonesia melalui kegiatan konsumsi dan investasi, Tapi sayangnya kebijakan BI tidak sepenuhnya berlanjut ke suku bunga kredit dan suku bunga kredit simpanan di industri keuangan.
Transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga yaitu melalui suku bunga pinjaman dimana Bank Central menaikkan dan menurunkan suku bunga acuan. Perubahan dari suku bunga ini  berdampak pada investasi Perusahaan.Daya tarik investor asing pada nilai tukar yang dapat menguatkan nilai tukar yang nantinya berdampak pada ekspor dan impor. Tidak hanya itu suku bunga juga mendorong harga aset keuangan seperti saham dan juga obligasi karena investasi lainya menjadi kurang menarik.
BI sebagai bank central memiliki sarana untuk mengelola ekonomi melalui jalur suku bunga, yaitu , penetapan suku bunga acuan,pengawasan perbankan,komunikasi efektif,pelatihan dan riset  serta kebijakan makroprudensial.
Yang harus kita ingat bahwa transmisi kebijakan moneter adalah kebijakan yang disesuaikan dengan ekonomi saat itu.adanya kesimbangan untuk mencapai tujuan kebijakan ,seperti stabilitas harga,pertumbuhan ekonomi dan juga memperhatiakan dampak sosial dan ekonomi yang timbul dari Tindakan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H