Mohon tunggu...
Evi Kurniawati
Evi Kurniawati Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta

Mempelajari hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tetap Eksis di Tengah Krisis

5 Juli 2024   12:30 Diperbarui: 5 Juli 2024   12:47 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/photo/person-s-hand-reaching-out-to-a-light-7709020/Input sumber gambar

Tahun ajaran baru sudah di depan mata, sekolah-sekolah sudah merancang persiapan untuk menyambutnya. Namun bagaimana untuk sekolah yang masih berjibaku mencari murid karena pendaftar masih jauh dari kuota yang diharapkan. Hal ini banyak dialami oleh sekolah swasta yang serba swadaya. Di saat sekolah negeri dibanjiri pendaftar, beberapa sekolah swasta sepi pendaftar. Kalau pun sekolah swasta ikut andil berpartisipasi dalam ajang PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), tetap hasilnya tidak begitu signifikan. kondisi ini memaksa beberapa sekolah swasta gulung tikar karena sepinya peminat. Masyarakat lebih memilih sekolah negeri sebagai prioritas utama. 

Fenomena ini menantang sekolah swasta agar terus berupaya berinovasi meningkatkan mutu sekolahnya agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Lalu bagaimana caranya agar sekolah kita tetap eksis di tengah krisis? ada 10 tuntutan organisasi masa depan yang harus diadaptasi oleh sekolah  agar bisa terus berkarya mencerdaskan anak bangsa di masa depan, yang dapat dijadikan pijakan untuk menentukan strategi dalam peningkatan mutu sekolahnya.

1.  Cepat dan Responsif

Di era perubahan yang cepat dan dinamis, sekolah harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk tetap relevan dan efektif. Respon kita terhadap perubahan ini bisa dilakukan dengan cara  mengadopsi teknologi dalam pendidikan secara proaktif  untuk mendukung pembelajaran, komunikasi, dan manajemen sekolah.  Penggunaan platform e-learning, aplikasi manajemen kelas, dan alat kolaborasi digital, dan tools digital lainnya. akan membantu pengelolaan sekolah agar cepat, efektif, dan responsif.  Selain itu respon kita terhadap kebutuhan masyarakat sangat dibutuhkan,  salah satunya  dengan menerapkan kurikulum yang fleksibel yang memfasilitasi kebutuhan, bakat dan minat siswa.

2.  Inovasi yang kreatif

Sekolah harus mampu mendorong inovasi dari warganya, sehingga tercipta lingkungan yang menghargai ide dan kreativitas. Memberikan kebebasan kepada guru dan siswa untuk melakukan eksperimen tanpa takut gagal. Dorongan tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk  program pengembangan profesionalme guru secara berkelanjutan, untuk menstimulasi agar guru terus berinovasi meningkatkan kualitas pembelajaran siswanya.

 3.  Fokus pada Lingkungan yang kompetitif

Sekolah swasta  sebagai lembaga pendidikan swadaya hendaknya tetap fokus pada kualitas pembelajaran dan pengajaran, tidak terjebak pada tujuan bisnis yang pada akhirnya akan mengurangi nilai pendidikan itu sendiri. Fokus pada pembangunan karakter dan softskill siswa akan meningkatkan citra lembaga. Menjadi penting kiranya sekolah terus berupaya meningkatkan kompetensi guru-gurunya.

4.  Kepemimpinan pada Setiap Level

Kepemimpinan yang efektif di setiap level organisasi adalah kunci untuk menjaga eksistensi dan kesuksesan sekolah. Kepemimpinan yang baik tidak hanya mempengaruhi keputusan strategis tetapi juga memotivasi seluruh komunitas sekolah, dari siswa hingga staf. Memaksimalkan keterlibatan guru, siswa, orang tua  dalam menyukseskan program sekolah akan meningkatkan kepemimpinan di semua level sehingga rasa memliki warga sekolah pun akan meningkat.

5.  Kendali pada Visi dan Nilai

Perencanaan sekolah begitu hebat di awal tahun, visi, misi, dan nilai  terpampang nyata di dinding setiap kelas, atau bahkan diperbaharui setiap 4 tahun sekali. Pada tataran pelaksanaannya terkadang banyak program yang kurang relevan dengan visi dan nilai  sekolah, karena terjebak dengan kegiatan yang ingin meniru kesuksesan sekolah lain padahal belum tentu  sesuai dengan visi dan nilai, serta kebutuhan dan konteks lokal sekolah kita, atau terkenal dengan istilah isomorfik mimikri. Demikian perlu kiranya sekolah memiliki sistem yang bisa mengontrol sekolah agar tetap  komitmen dengan visi dan nilai lembaganya.

6. Proaktif dan Berjiwa Wirausaha

Selain responsif terhadap permasalahan yang terjadi, sekolah pun sebaiknya proaktif dan berjiwa wirausaha. Hal ini dapat dirangsang melalui serangkaian upaya diantaranya  sekolah harus menciptakan budaya inovasi, mengembangkan program kewirausahaan, mengembangkan dan melatih guru, berkolaborasi dengan komunitas, memanfaatkan teknologi, menyediakan sumber daya yang memadai, dan mengedepankan kesadaran lingkungan. Dengan pendekatan ini, sekolah dapat menjadi pusat pendidikan yang dinamis dan adaptif, siap menghadapi tantangan masa depan dan mencetak generasi yang siap bersaing di dunia global.

7.  Informatif 

Di era digital, media sosial menjadi platform utama bagi komunikasi dan penyebaran informasi. Agar tetap relevan dan informatif, sekolah perlu memanfaatkan media sosial dengan bijak. Penting untuk memilih platform yang sesuai, menghasilkan konten yang berkualitas dan relevan, berinteraksi aktif dengan pengikut, memantau kinerja konten, menyelenggarakan kampanye kreatif, berkolaborasi dengan influencer pendidikan, membagikan cerita inspiratif, dan mengintegrasikan media sosial dengan website sekolah. Dengan demikian, sekolah dapat membangun komunitas yang kuat dan terus menyampaikan informasi penting secara efektif.

8.  Menciptakan Pasar Masa Depan

Tetap eksis,  relevan, dan berkelanjutan, adalah impian setiap lembaga pendidikan khususnya sekolah swasta. Kiranya sekolah perlu mengadopsi strategi yang memungkinkan mereka menciptakan pasar di masa depan. Ini berarti mengidentifikasi peluang, berinovasi, dan mengembangkan program yang memenuhi kebutuhan pendidikan masa depan. Sekolah perlu mengadopsi pendekatan proaktif dan berinovasi dalam kurikulum, teknologi, kemitraan, pemasaran, dan pengembangan keterampilan. Dengan memahami tren dan kebutuhan pasar, mengembangkan program yang relevan, memanfaatkan teknologi pendidikan, membangun kemitraan strategis, dan fokus pada soft skills serta kepemimpinan, sekolah dapat tetap relevan dan menarik bagi siswa serta orang tua di masa depan. Ini bukan hanya tentang bertahan, tetapi juga tentang memimpin dalam menyediakan pendidikan yang sesuai dengan zaman dan kebutuhan masyarakat.

9.  Kemitraan

Kemitraan yang kuat dengan berbagai pihak adalah kunci bagi sekolah untuk tetap eksis dan berkembang di era modern. Dengan membangun hubungan yang baik dengan komunitas, industri, institusi pendidikan lain, serta pemerintah, sekolah dapat memperluas sumber daya, peluang, dan dukungan. Kiranya  penting bagi sekolah untuk mengidentifikasi mitra potensial, membangun hubungan awal yang baik, menawarkan nilai tambah, mengadakan kegiatan bersama, menjaga komunikasi yang efektif, memanfaatkan sumber daya dan keahlian mitra, melakukan evaluasi berkelanjutan, dan merayakan keberhasilan bersama. Dengan pendekatan ini, sekolah dapat menciptakan jaringan dukungan yang solid dan sumber daya yang kaya, memungkinkan mereka untuk terus berkembang dan berinovasi di masa depan.

10. Peduli Lingkungan

Budaya sekolah yang peduli lingkungan sangat relevan dengan pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang merupakan agenda global Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan hingga tahun 2030. Dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum, mengembangkan program dan fasilitas yang ramah lingkungan, serta melibatkan siswa dan komunitas dalam berbagai inisiatif lingkungan, sekolah tidak hanya membantu mencapai tujuan SDGs tetapi juga menciptakan generasi yang lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini dapat memastikan bahwa sekolah tetap relevan dan adaptif terhadap tantangan masa depan, sambil berkontribusi pada keberlanjutan planet kita.

Sepuluh upaya di atas, mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi sekolah-sekolah  dalam mengembangkan kualitas agar tetap bisa bertahan dan berkelanjutan di masa depan. Kemampuan sekolah dalam menerjemahkannya ke dalam tataran praktis menjadi salah satu kunci keterlaksanaan sepuluh strategi di atas. Pendekatan inkremental (upaya yang dilakukan secara bertahap dan terus menerus) kiranya menjadi pendekatan tepat  untuk sekolah dalam berbenah ke arah yang lebih baik. 

Jayalah terus pendidikan Indonesia

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun