Mohon tunggu...
Evi Kurniawati
Evi Kurniawati Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta

Mempelajari hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seni Mengakhiri Tahun Ajaran dengan Baik

20 Juni 2024   12:30 Diperbarui: 20 Juni 2024   12:36 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rapotan, kata pertama yang teringat di benak orang tua saat mendengar Akhir Tahun Ajaran. Rapotan menjadi agenda tahunan yang ditunggu orang tua demi mendapatkan laporan perkembangan proses pendidikan anaknya. Beda halnya  dengan mindset  guru saat menjelang Akhir Tahun Ajaran. Sibuk, repot, tugas menumpuk, dan jadwal yang begitu padat adalah tema yang selalu mengiringi guru saat berakhirnya tahun ajaran.  

Belum lagi amanah-amanah pemerintah yang diembankan pada sekolah-sekolah penggerak yang  sering kali  mengalihkan kepala sekolah dari melakukan  agenda-agenda evaluatif dan reflektif  di akhir tahun ajaran. 

Bagi sebuah sekolah, penutupan tahun ajaran bukan hanya sekadar menutup buku pelajaran, tetapi juga momen penting untuk refleksi, selebrasi, dan persiapan untuk menyongsong Tahun Ajaran Depan . Tentu hal ini tidak mudah dilakukan, mengakhiri tahun ajaran dengan baik adalah sebuah seni yang membutuhkan perencanaan matang, koordinasi efektif, dan eksekusi yang tepat.

Kehilangan momen refleksi dan evaluasi menjadikan sekolah kehilangan perannya sebagai lembaga pendidikan yang terus berproses bertumbuh ke arah yang lebih baik. 

Roda perbaikan berkelanjutan (Continoues improvement)  di semua Standar Mutu SNP (Standar Nasional Pendidikan) dan  Standar Mutu khas sekolah pun akan hanya berjalan di tempat. Lalu apa yang seharusnya seorang kepala sekolah lakukan menjelang Akhir Tahun Ajaran agar perannya sebagai Evaluator, Motivator, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, Manajer, Entrepreuneur ( EMASLIME) mampu mengantarkan sekolah pada predikat sekolah berkinerja baik?

Di sinilah keterampilan tata kelola seorang kepala sekolah diuji. Kepala sekolah sebagai leader hendaknya berperan seperti elang bermata tajam yang mampu mencitra secara holistik seluruh kondisi capaian target sekolahnya, sehingga dia bisa menjawab pertanyaan " Ada dimana posisi sekolahnya sekarang?". 

Di sisi lain kepala sekolah pun harus membumi berperan seperti layaknya cacing yang bergerak ke dalam tanah, grounded,  memantau secara faktual kondisi teknis di lapangan, agar dia dapat menjawab pertanyaan "Seberapa baik program sekolahnya berjalan?"

Berikut adalah beberapa Tips khususnya untuk kepala sekolah agar Akhir Tahun Ajaran di sekolah kita berakhir dengan baik :

1. Lakukanlah Evaluasi Diri Sekolah

Adanya rapor mutu pendidikan yang digulirkan oleh Kemendikbudristek, sangat membentu sekolah untuk melakukan evaluasi berdasarkan SNP. Sekolah menjadi tahu kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Namun terkadang hal ini hanya dijadikan sekedar formalitas saja. 

Padahal hasil dari evaluasi ini dapat dijadikan pijakan untuk perbaikan di tahun berikutnya. Terkadang langkah ini pun terlewat, sekolah langsung melaksanakan perencanaan strategis untuk tahun ajaran berikutnya, atau bahkan hanya perencanaan taktis, tanpa dilihat seberapa produktif, efektif, dan efisien program kerja sekolah yang sebelumnya dilaksanakan.  

Alhasil kinerja sekolah pun berjalan di tempat. Sekolah sering kali menggunakan sumber daya yang tidak sedikit untuk pekerjaan yang berulang yang belum tentu keefektifannya. 

Lalu apa yang harus dilakukan? momentum akhir tahun ajaran jadikanlah momentum untuk mengevaluasi secara mendalam baik melalui rapat kerja atau ruang diskusi lainnya, menengok ke belakang agar kesalahan tak berulang, untuk kemudian memandang ke depan untuk berjalan sesuai tujuan.

2. Lakukanlah  Perencanaan Strategis Tahun Ajaran Depan

Kesibukan di akhir tahun ajaran kadang jadi jebakan taktis yang membahayakan bagi sekolah. Maka di tengah kesibukannya, sekolah pun harus mampu memetakan mutu melalui perencanaan strategis. Bergulirnya Perencanaan Berbasis Data (PBD) yang dikeluarkan baru-baru ini oleh pemerintah,  mendorong sekolah untuk memaksimalkan perencanaan strategis yang dikemas dalam bentuk Rencana Kerja Sekolah. 

Tidak hanya itu, sekolah pun harus merancang perencanaan yang adaptif dan inovatif, yang mampu menyesuaikan dengan tantangan zaman dan kebutuhan siswa di masa yang akan datang. Integrasi teknologi dalam pengelolaan pendidikan menjadi salah satu contoh adaptasi sekolah dengan perkembangan zaman.

3. Lakukanlah kolaborasi di berbagai level 

Istilah "kalau tidak colab maka colaps" sepertinya bisa jadi motivasi untuk sekolah mengakhiri tahun ajaran dengan baik. Kolaborasi di semua level manajemen dan warga sekolah bisa mengatasi kompleksitas yang dihadapi. Selain itu keuntungan dari kolaborasi ini akan memantik leadership tim pengelola sekolah di berbagai level. sehingga roda kaderisasi kepemimpinan sekolah akan terus berjalan sesuai dengan peta mutu yang diharapkan.

4. Lakukanlah Selebrasi dan Penghargaan

Selebrasi atau perayaan keberhasilan sekolah karena sudah melaksanakan program kerja dengan baik, perlu juga diselanggarakan untuk menghargai capaian-capaian yang sudah diperoleh. Tak luput juga penghargaan kepada siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua  dan warga sekolah lainnya, yang sudah membersamai sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan selama satu tahun.  

Selebrasi dan penghargaan ini tidak harus menghabiskan dana yang besar, sekolah hanya perlu fokus pada esensinya yaitu kebersamaan, kekeluargaan, dan merawat team work  sekolah agar semakin solid. 

Karena ternyata  yang bisa menguatkan organizational commitment sebuah lembaga, bukan terletak pada seberapa besar lembaga bisa memberi berupa materi, tetapi salah satunya adalah terletak pada budaya positif yang tumbuh dari penghargaan dan pengakuan  terhadap setiap warga sekolahnya.

5. Adakan pelatihan  untuk persiapan Tahun Ajaran Depan 

Pelatihan untuk Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) guna meningkatkan kompetensi mereka sangat dibutuhkan untuk menyambut tahun ajaran baru.  Pelatihan yang bukan sembarang pelatihan, tetapi pelatihan yang diselenggarakan sebaik mungkin berdasarkan hasil analisa kebutuhan GTK. Pembaharuan pengetahuan dan keterampilan ini sangat dibutuhkan untuk memotivasi  GTK dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. 

6.  Rapikan Hal-hal Administratif

Semua dokumen penting, seperti dokumen perencanaan, laporan akademik, catatan kemajuan siswa, maupun dokumentasi lain,  baik berupa data digital maupun non digital, sebaiknya dirapikan agar  memudahkan dalam pembuatan laporan tahunan dan perencanaan program di masa mendatang.

7. Tutuplah dengan Kesyukuran

Sekolah dapat menyelesaikan proses pendidikan selama satu tahun dengan baik, perlu disyukuri. Bentuk kesyukurannya tidak cukup hanya sekedar berujar kalimat syukur,  terus berkomitmen berkarya mencerdaskan anak bangsa itulah sejatinya kesyukuran. Jika  karya Sekolah adalah Takwa, maka tentulah dengan karya itu akan semakin mendekatkan diri kita dengan Sang Pencipta.

Mudah-mudahan tips ini dapat memperkaya khasanah keilmuan kita dalam mengelola Akhir Tahun Ajaran dengan baik melalui langka-langkah yang sistematis, sehingga  terwujudlah sekolah sebagai tempat dimana nilai-nilai kepedulian dan etika terus diajarkan.

Selamat Berkarya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun