Mohon tunggu...
Evi Kurniawati
Evi Kurniawati Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta

Mempelajari hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan VUCA Hadapi dengan VUCA

15 Juni 2024   12:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   13:25 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Covid-19 yang terjadi di akhir tahun 2019 dan beberapa tahun setelahnya, memberikan pengalaman yang berharga bagi kita dalam menghadapi situasi yang serba tak menentu. Ketidakstabilan dan ketidakpastian terjadi di berbagai sektor. Pendidikan pun mengalami ketidakpastian yang amat terasa. Kapan peserta didik bisa masuk sekolah kembali dalam kondisi normal, menjadi harapan semua orang. Mengingat sektor pendidikan adalah sektor yang sangat penting untuk keberlangsungan masa depan  generasi bangsa ini.  Covid-19 cukup menjadikan kita berada pada situasi yang tidak stabil, serba tak pasti, sangat kompleks dan ambigu.  Meski Covid-19 sudah berlalu, namun kita menghadapi tantangan zaman yang sangat kompleks. Cepatnya perkembangan teknologi membuat kita sulit memprediksi masa depan pendidikan. Sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah dalam menyusun rencana jangka panjang.  yah betul dunia pendidikan kita sedang menghadapi tantangan VUCA.

VUCA---singkatan dari Volatility (Ketidakstabilan), Uncertainty (Ketidakpastian), Complexity (Kompleksitas), dan Ambiguity (Ambiguitas). Istilah VUCA ini muncul di awal tahun 1990, yang dicetuskan oleh U.S. Army War College untuk menggambarkan kondisi dunia setelah berakhirnya Perang Dingin. Dunia pada waktu itu mengalami perubahan yang cepat dan tidak pasti, yang menyebabkan lingkungan yang sangat tidak stabil, tidak pasti, kompleks, dan ambigu. VUCA kemudian diadopsi oleh dunia bisnis dan berbagai sektor lainnya untuk menggambarkan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan yang terus berubah dan tidak terduga. Tantangan ini pun berpengaruh pada sektor pendidikan. Kondisi VUCA ini menciptakan tantangan yang unik dan membutuhkan pendekatan yang strategis dan adaptif, agar sekolah tetap menjadi tempat generasi bangsa bertumbuh. 

Kondisi VUCA ini memang menjadi tantangan sekolah dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat, namun tidak perlu khawatir bila sekolah kita memiliki solusi VUCA. Apa itu solusi VUCA?

1. Vision (Visi)

Visi yang jelas dari sekolah kita. Visi menggambarkan harapan besar, dimana suatu hari nanti visi itu akan berwujud menjadi kenyataan.  Dalam situasi yang cepat berubah dan tidak terduga, visi yang jelas berfungsi sebagai kompas yang memberikan arah dan tujuan yang konsisten bagi  sekolah. Dengan visi yang jelas, sekolah dapat lebih mudah memprioritaskan tindakan yang mendukung tujuan jangka panjang, meskipun harus melakukan penyesuaian taktis jangka pendek.

2. Understanding (Pemahaman)

Pemahaman seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) akan visi sekolah menjadi hal penting dalam menghadapi tantangan VUCA. Ketika dewan guru, staf,  siswa, dan orang tua memahami visi sekolah, keputusan yang diambil pada setiap level akan konsisten dengan visi tersebut, tentu ini akan mengurangi kebingungan tentang arah yang harus diambil. Ketika visi dipahami oleh semua warga sekolah, hal ini  akan membantu mengembangkan budaya sekolah yang kuat dan kohesif, di mana nilai dan tujuan bersama dijunjung tinggi, mengurangi ambiguitas dalam perilaku dan harapan.

3. Communication (Komunikasi)

Komunikasi yang jelas memiliki peran krusial dalam menghadapi tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Dengan komunikasi yang efektif, sebuah  sekolah, dapat meningkatkan ketahanan dan lebih adaptif terhadap lingkungan yang berubah-ubah. Informasi yang disampaikan secara jelas, akurat berdasarkan data terbaru, serta konsisten mampu membantu sekolah memahami situasi yang dihadapi, sehingga  sekolah tepat dalam membuat keputusan. Komunikasi yang efektif pun akan membantu dalam memastikan bahwa semua orang bergerak dengan tujuan yang sama, sehingga  kondisi tumpang tindih serta inefisiensi dapat terhindarkan.

4. Agile (Lincah dan Mudah)

Pendekatan Agile sangat relevan untuk sekolah  dalam menghadapi tantangan VUCA,  karena Agile memberikan kerangka kerja yang fleksibel dan adaptif. Agile memecah pekerjaan menjadi iterasi atau prosedur pendek (sprint) yang memungkinkan warga sekolah untuk beradaptasi dengan perubahan  dalam waktu singkat. Sekolah yang merespon cepat perubahan akan mengurangi dampak dari perubahan mendadak. Misalnya adanya  perubahan cepat  kurikulum yang ditetapkan pemerintah memaksa sekolah untuk reponsif dan mengimplementasikannya secara tepat dalam waktu yang cepat. Tidak dipungkiri ini membuat sekolah cukup kelimpungan menghadapi perubahan tersebut. Mau tidak mau kolaborasi tim lintas fungsi yang melibatkan guru, administrator, siswa,  orang tua dan pakar pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses perubahan tersebut agar mendapatkan perspektif yang beragam dan solusi yang lebih holistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun