Mohon tunggu...
Romeyn Perdana Putra
Romeyn Perdana Putra Mohon Tunggu... Dosen - Keterangan Profil

Peneliti PNS Dosen Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nemu 2000

18 Desember 2014   22:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:01 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke Pak Satpam, seraya menggosok-gosok batu cincinnya, ia mengeluhkan harga-harga yang naik dampak BBM. Ujung-ujungnya pak satpam mau minjam duit: 500rb. Anaknya mau ambil raport, biasanya ada sumbangan atau biaya-biaya tak terduga, alasannya. Saling pandang-pandangan kamipun saling lirik dan mengiyakan kalo tuh duit 200ribu kasih ke pak Satpam aja. Pak satpam gak mau begitu aja menerima kebaikan, ia bilang hutang kok, bukan minta. Sebagai wong kere, kami salut akan kekayaannya. Mentalnya bukan mental orang kere, dia mau minjam bukan minta katanya. Ya sudah kami juga bukan mau minjamin, kami mau ngasi amal....begitu kalo gak mau disebut 'Sedekah'. Takut pak satpam lebih tersinggung dibilang sedekah. Dengan sigap ia mencopot cincin dijari tangannya dan memberikan kepada saya. Ini beli cincin saya aja ya pak, silakan bapak mau pake atau bapak mau jual, tapi pesan saya jangan dikasi ke orang lagi. Dijual boleh, dipake boleh tapi jangan dikasih ke orang pesannya.

Duh berat amat pak satpam, cincin kayak gini saya gak tau nilainya. Sekilas bentuk cincin sangat sederhana, ya udah saya pake aja, kebetulan itu cincin pas banget dan manis dijari saya. Rapat disudahi bahwa saya mendapatkan cincin berbatu sungai dareh diikat dengan logam yang sangat menarik, ringan dan kokoh (punya pak satpam yang aseli dari minang).

Sudah seminggu saya pake cincin sungai dareh warna hijau kristal itu. Teman saya makin banyak karena semua orang sedang senang-senangnya membicarakan batu-batu akik. Sampai satu hari seorang teman menawar cincin tersebut dengan harga 2 juta, dia memaksa dan berani membayar sisanya 3 juta lagi kalo saya berkenan. Duit dua juta langsung ditangan , 3 juta lagi menyusul.

Duit dua juta ada ditangan, ........... Nemu 2000

Salam 2000,

r

TO BE CONTINUED

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun