Hai hai haiii, Sobat Evdu! Kangen sama Mindu gak nih? Hehehe, udah lumayan lama nih sejak Mindu terakhir nulis artikel tentang guru. Hmm.. kira-kira apa lagi ya yang kita bahas sekarang?Â
Ohiya, deket-deket ini kita ngerayain tanggal 3 Desember, lho. Mindu mau tes dulu ah, Sobat Evdu ada yang tau ga tanggal 3 Desember itu diperingati sebagai hari apa?Â
Hayoo siapa nih yang langsung tanya om Google atau langsung nanya orang yang lagi di sebelahnya? Atau mungkin kamu udah langsung tau nih? Wah keren nih kalau misalnya Sobat Evdu udah langsung tau jawabannya.
 Buat Sobat Evdu yang belum tau jawabannya jangan khawatir, kamu juga keren ko, karena udah baca artikel dari Mindu, hehehe. Yes, bener banget, tanggal 3 Desember itu diperingati sebagai hari Disabilitas Internasional. Loh, emangnya ada ya? Ada dong pastinya.Â
Oiya, kalau banyak yang menyebut disabilitas itu orang yang memiliki "kekurangan" kan ya, Mindu sih lebih suka nyebutnya sebagai orang-orang yang memiliki "keistimewaan".Â
Nah, hari Disabilitas Internasional ini diadain sebagai bentuk perayaan untuk teman-teman kita yang berjuang walaupun memiliki "keistimewaan" tapi mereka bisa bertahan sampai sejauh ini untuk bisa bermanfaat bagi orang lain.Â
Ngomong-ngomong soal Disabilitas, kadang suka merasa kasihan ga, sih? Bukan gara-gara "keistimewaan" yang mereka miliki, tapi gara-gara orang di sekitarnya yang kadang suka salah persepsi gitu lho terhadap mereka.Â
Kadang mereka dianggap gak bisa bantu apa-apa, gak bisa berguna, dan akhirnya dilupain juga dipandang sebelah mata. Huft, tega banget ya orang-orang. Padahal pada kenyataannya temen-temen kita ini prestasinya juga gak main-main lho, Sobat Evdu. Di artikel kali ini kita coba kenalan, yuk! Sama temen-temen "istimewa" kita yang punya segudang prestasi nih. Yuk langsung aja kita kenalan!
1. Muhammad Budi Pramono
Biasa disapa Mas Budi atau Kang Budi, merupakan seseorang pengidap Cerebral Palsy (Lumpuh Otak). Cerebral Palsy merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh.Â
Kang Budi dikenal sebagai seseorang yang memiliki hati mulia. Ia terpilih menjadi ketua SPICE (Severe and Profound Impairment Collective Empowerment) (Fitriawan, 2019), merupakan sebuah gerakan yang mengajak untuk saling berbagi kebaikan bagi orang-orang penyandang disabilitas.
 Niat mulia dan kerendahan hati Kang Budi sampai-sampai membuat SPICE diundang ke Sydney, Australia untuk memperkenalkan SPICE ini ke masyarakat yang ada di sana.Â
Enggak hanya sampai di situ, Kang Budi juga bareng sama temennya yaitu Kang Taufik nulis buku yang judulnya "Ruang Sunyi". Ruang sunyi merupakan sebuah antologi puisi yang dibuat oleh keduanya.
Dari kisahnya Kang Budi kita bisa ambil pelajaran, bahwa untuk bisa berbagi kebaikan dan membuat karya bisa dilakukan oleh siapapun. Kang Budi yang istilahnya memiliki "keistimewaan" ternyata memiliki keinginan kuat untuk bisa terus berbagi bersama orang-orang di sekitarnya.
2. Angkie Yudistia
Mbak Angkie Yudistia, seorang staf khusus Presiden yang merupakan kaum milenial yang kisahnya juga gak kalah menginspirasi. Ia mulai kehilangan pendengaran sejak umur 10 tahun yang berawal dari demam yang tinggi banget. Hingga akhirnya, Mbak Angkie pun menjadi seorang penyandang Tunarungu (Aria, 2019).Â
Enggak menyerah sampai di situ, berbagai usaha dilakukan tentunya untuk bisa menggapai prestasi, salah satunya menjadi staf khusus Presiden.
Mbak Angkie juga punya hobi menulis dan sudah menuliskan beberapa buku dengan judul "Perempuan Tunarungu Menembus Batas", "Setinggi Langi", "Become Rich as Sociopreneur". Prestasi lainnya yang ditorehkan oleh Mbak Angkie adalah mendirikan Thisable Enterprise.Â
Thisable Enterprise ini adalah hasil inisasi dari Mbak Angkie untuk menyediakan pelatihan- pelatihan buat para penyandang disabilitas untuk dapat bekerja secara profesional. Thisable Enterprise ini juga berhasil menjalin kerja sama dengan Gojek lho, Sobat Evdu.Â
Para penyandang disabilitas yang berada di bawah naungan Thisable Enterprise kemudian disalurkan untuk menjadi tenaga pekerja di sejumlah layanan seperti Go-Jek, Go-Massage, Go-Clean, Go-Auto, maupun Go- Glam.
3. Eman Sulaeman
Biasa dipanggil Kang Eman, berhasil mengukir prestasi pada saat Homeless World Cup 2016. Ia mendapatkan gelar sebagai penjaga gawang terbaik di ajang tersebut. Memiliki kaki yang tidak lengkap dengan kaki kanan hanya sampai betis dan kaki kiri hanya sampai paha gak bikin Kang Eman menyerah untuk bisa menorehkan prestasi.Â
Yang menjadi sebuah hal yang luar biasa adalah Kang Eman merupakan satu-satunya penyandang disabilitas di Homeless World Cup 2016 (Usman, 2016). Artinya, Kang Eman berhasil ngasih performa yang sangat baik makanya bisa unggul dari peserta lainnya, nih.
Prestasi tersebut mengantarkan Kang Eman mendapatkan penghargaan dari Liputan 6 Awards yang diserahkan langsung oleh Gubernur Terpilih pada saat itu, Bapak Anies Baswedan. "Ia berhasil membungkam siapa pun yang meragukan. Ia adalah kiper berkaki satu dan menjadi kiper terbaik di Homeless World Cup 2016. Jadi Eman ini membuktikan bahwa keyakinan dan kepercayaan diri bisa meruntuhkan segala hambatan," ucap Pak Anies waktu ngasih penghargaan ke Kang Eman. Huhu, keren banget ya Sobat Evdu.
Kenalan sama orang-orang tadi pastinya bikin kita termotivasi gak sih, Sobat Evdu. Mulai dari Kang Budi yang punya keinginan untuk terus berbuat baik bagi sekitarnya sampai diundang ke Sydney, Mbak Angkie yang menjadi pendiri Thisable Enterprise dan juga staf khusus Presiden, serta Kang Eman yang berhasil meraih penghargaan penjaga gawang terbaik di ajang tingkat dunia.Â
Kisah-kisah orang hebat yang memiliki keistimewaan pasti ngajarin kita untuk selalu berusaha semaksimal mungkin untuk bisa terus belajar dan menggapai apa yang jadi cita-cita diri, Setuju gak, Sobat Evdu? Oiya, kisah inspiratifnya gak sampai sini doang, lho. Pasti Sobat Evdu juga pengen kenalan sama lebih banyak orang-orang yang hebat, kan.Â
Nanti Mindu bakal kenalin lagi kamu sama orang-orang istimewa lainnya, ya! Makanya jangan sampai kelewat setiap artikel yang Mindu buat, okay! Sampai ketemu lagi, Sobat Evdu!
Daftar Pustaka:
Aria, P. (2019). Profil Angkie Yudistia, Tunarungu Yang Jadi Staf Khusus Jokowi. Retrieved December 7, 2021, from katadata.co.id website: katadata.co.id
Fitriawan, R. A. (2019). Mengukur Kepedulian terhadap Penyandang Disabilitas Berat.
Retrieved December 7, 2021, from kumparan.com website: kumparan.com
Usman, A. F. (2016). Eman Sulaeman Raih Penghargaan Liputan6 Awards. Retrieved December 7, 2021, from liputan6.com website:Â www.liputan6.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H