Mohon tunggu...
evendi venansius
evendi venansius Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Historika Berkelana

3 Juni 2020   23:21 Diperbarui: 3 Juni 2020   23:18 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aku tak tahu tentang banyak hal,

Yang ku tahu hanyalah bahwa.

Hyang-Ada masih mencintaiku

Sampai sekarang ini.

Cara kerja otak manusia bervariabel

Bukan bearti tiada jalan menuju kesepahaman.

Bukankah kebenaran ialah hasil daripada Dialektika kesepakatan antara obyek terhadap subyek. 

Memang terkadang kepintaran manusia melebihi kodratnya sebagai ciptaan dari ciptaan lainnya yang telah "diciptakan oleh Sang Pencipta". 

Ah sepertinya aku telah terlalu jauh, namun ku tak pernah lupa bahawa antonim-sinonim. kalimat pada dasarnya efektivitas realitas spesies yang dapat berfikir kritis terhadap lingkungan maupun dunia tempat mereka Bereksistensi dalam kontradiksi demi mempertahankan regenerasi hingga pada akhirnya Historis sebagai puncak empirisme ontologi kultur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun