Mohon tunggu...
Evelyn Telaumbanua
Evelyn Telaumbanua Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menyukai penulisan-penulisan yang bersifat informatif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa Aman di Usia Senja: Tips dan Trik untuk Lansia yang Khawatir

12 Maret 2024   10:00 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:08 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Aman di Usia Senja: Tips dan Trik untuk Lansia yang Khawatir | hellosehat.com

Halo sobat sehat! Bagi sebagian dari kita, bulan penuh berkah ini adalah saat yang ditunggu-tunggu untuk menjalankan ibadah puasa. Tapi, tunggu dulu. Bagaimana dengan orangtua atau kakek nenek kita yang sudah berusia lanjut? Apakah mereka juga bisa ikut serta merasakan kebahagiaan di bulan suci tanpa harus diterpa kekhawatiran?

Kekhawatiran itu wajar, kok. Seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan fisik dan kondisi kesehatan menjadi pertimbangan ekstra dalam menjalankan ibadah puasa. Tapi, bukan berarti hal itu menjadi penghalang absolut. Dengan persiapan dan penyesuaian yang tepat, lansia pun bisa menjalani puasa dengan aman dan nyaman. Yuk, simak tips dan triknya!

Konsultasi dengan Dokter: Langkah Pertama yang Krusial

Sebelum memutuskan untuk menjalankan ibadah puasa, ada satu langkah awal yang tak boleh terlewat: berkonsultasi ke dokter. Ini bukan sekedar formalitas, melainkan keharusan untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan kita benar-benar memungkinkan untuk berpuasa. Kesehatan harus selalu menjadi prioritas, terlebih lagi di usia lanjut dimana berbagai risiko kesehatan mungkin muncul tanpa diduga.

Dalam konsultasi tersebut, dokter akan memberikan berbagai masukan berharga yang tailor-made, alias disesuaikan dengan kondisi kesehatan kita. Mulai dari jenis asupan yang dianjurkan, bagaimana mengatur waktu untuk minum obat, hingga rekomendasi aktivitas fisik yang aman dilakukan selama bulan puasa. Setiap saran dari dokter adalah perwujudan dari prinsip "mencegah lebih baik daripada mengobati".

Memang, persiapan menjelang puasa bukan hanya soal mental dan spiritual, tapi juga fisik. Berkonsultasi dengan dokter memberi kita kepastian bahwa ibadah puasa yang akan kita jalani tidak hanya penuh berkah, tapi juga aman untuk kesehatan. Dengan demikian, puasa bukan hanya menjadi ibadah yang menguatkan rohani, tapi juga proses yang menyehatkan jasmani.

Nutrisi Seimbang Saat Sahur dan Berbuka

Memilih menu yang tepat untuk sahur dan berbuka puasa merupakan kunci utama dalam menjaga stamina selama bulan Ramadhan. Untuk itu, sangat disarankan untuk memprioritaskan asupan makanan yang kaya akan serat, protein, dan karbohidrat kompleks. Makanan seperti oatmeal atau nasi merah, dada ayam, dan aneka sayuran bisa menjadi pilihan yang tepat. Makanan-makanan ini tidak hanya memberi energi yang dibutuhkan tubuh, tapi juga membantu menjaga kenyang lebih lama.

Selain itu, buah-buahan juga sangat penting untuk dikonsumsi, baik saat sahur maupun berbuka. Buah-buahan kaya akan serat dan vitamin, membantu proses pencernaan dan memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang seimbang. Dengan pencernaan yang lancar, tubuh akan merasa lebih ringan dan sehat, memungkinkan kita untuk menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman.

Namun, ada baiknya kita menghindari makanan yang terlalu berat atau berlemak tinggi, terutama saat berbuka. Makanan seperti ini bisa membuat perut terasa tidak nyaman dan mempengaruhi kualitas ibadah kita. Pilihlah makanan yang tidak hanya lezat, tapi juga baik untuk kesehatan, agar puasa yang kita jalankan tidak hanya menjadi ibadah yang penuh makna, tapi juga momen untuk memperbaiki pola makan dan gaya hidup kita menjadi lebih sehat.

Hidrasi yang Cukup

Memastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi sangat penting selama bulan puasa. Untuk itu, sangat disarankan untuk minum air putih minimal 8 gelas setiap hari, yang dibagi antara waktu berbuka hingga sahur. Mengonsumsi cukup air akan membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mendukung fungsi organ tubuh secara optimal, khususnya selama kita berpuasa dari terbit hingga terbenam matahari.

Penting juga untuk menghindari atau membatasi konsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh, karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Kafein memiliki efek diuretik yang bisa membuat kita lebih sering buang air kecil, sehingga cairan tubuh berkurang lebih cepat. Dalam kondisi berpuasa, kondisi ini tentu tidak ideal dan bisa mempengaruhi stamina serta konsentrasi kita.

Sebagai alternatif yang menyegarkan dan menghidrasi, pertimbangkan untuk menambahkan air kelapa atau jus buah tanpa gula ke dalam daftar minuman sahur atau berbuka Anda. Kedua jenis minuman ini tidak hanya enak, tetapi juga kaya akan elektrolit dan vitamin yang dapat membantu rehidrasi tubuh dengan lebih efektif. Dengan memperhatikan asupan cairan yang tepat, puasa Anda akan menjadi lebih nyaman dan tubuh tetap terjaga kebugarannya.

Istirahat yang Cukup

Memastikan tidur yang cukup selama bulan puasa sangatlah penting, terutama bagi lansia yang secara umum membutuhkan waktu istirahat lebih lama dibandingkan dengan orang dewasa muda. Kualitas dan kuantitas tidur yang baik menjadi fondasi utama untuk menjaga kesehatan fisik dan kestabilan mental. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengatur jadwal tidur yang konsisten, menghindari begadang, agar tubuh dapat beristirahat dengan cukup.

Di malam hari, terutama setelah melakukan ibadah tarawih, lansia mungkin merasa lebih mudah untuk terjaga hingga larut. Namun, penting untuk mengingat bahwa kebutuhan tubuh akan istirahat tidak boleh diabaikan. Jika tidak terdapat kegiatan yang mendesak, lebih baik memilih untuk beristirahat daripada memaksakan diri tetap terjaga. Membiasakan diri tidur lebih awal dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan tidur tersebut.

Istirahat yang cukup tidak hanya memperkuat kondisi fisik, tetapi juga meningkatkan fungsi mental, memastikan lansia dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih lancar dan penuh energi. Kekurangan tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi kemampuan tubuh dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, memprioritaskan tidur yang cukup merupakan langkah esensial dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan selama bulan suci.

Aktivitas Fisik Ringan

Memastikan aktivitas fisik tetap berlangsung selama bulan puasa sangat penting, terutama bagi lansia. Melakukan gerakan ringan seperti berjalan kaki di sekitar rumah atau senam khusus lansia dapat menjadi cara efektif untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Aktivitas fisik ini tidak hanya membantu dalam menjaga kondisi fisik, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan mental.

Penting untuk memilih waktu yang tepat untuk beraktivitas, agar tidak terlalu terpapar oleh panas matahari yang dapat menyebabkan dehidrasi atau kelelahan. Waktu terbaik untuk bergerak adalah di pagi hari setelah sahur, ketika udara masih segar dan suhu tidak terlalu tinggi. Alternatif lainnya adalah di sore hari, menjelang waktu berbuka, saat suhu mulai menurun dan aktivitas fisik bisa menjadi pemanasan yang baik sebelum makan.

Dengan memilih waktu dan jenis aktivitas yang sesuai, lansia dapat terus aktif selama bulan puasa tanpa merasa terbebani. Ini adalah bagian penting dari menjaga keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual selama bulan yang penuh berkah ini. Aktivitas ringan secara teratur tidak hanya akan meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga memberikan perasaan baik secara mental dan emosional.

Dukungan Keluarga

Dukungan dari keluarga sangat berarti. Pastikan ada komunikasi yang baik antara lansia dengan anggota keluarga lainnya terkait kebutuhan dan kesehatannya selama puasa. Kerja sama dalam menyiapkan menu sahur dan berbuka, serta mengingatkan waktu minum obat, adalah beberapa bentuk dukungan yang bisa dilakukan.

Dengarkan Tubuh Anda

Terakhir, yang tidak kalah penting adalah mendengarkan apa yang tubuh rasakan. Jika merasa lelah berlebihan, pusing, atau gejala tidak nyaman lainnya, jangan dipaksakan. Berbuka dan beristirahatlah. Kesehatan adalah prioritas yang tidak bisa ditawar.

Sobat Sehat, itulah beberapa tips dan trik agar lansia bisa menjalani puasa dengan aman dan nyaman. Memasuki usia senja bukan berarti kita harus melewatkan momen berharga seperti Ramadhan, asalkan kita tahu cara menjaga kesehatan dan kebugaran. Semoga informasi ini bermanfaat, dan mari kita sambut bulan suci dengan persiapan yang matang. Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga penuh berkah dan kesehatan selalu menyertai kita semua.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun