Mohon tunggu...
Evelyn Telaumbanua
Evelyn Telaumbanua Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menyukai penulisan-penulisan yang bersifat informatif

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kiat Mengasuh Anak di Era Digital: Panduan Orang Tua Zaman Now

12 Februari 2024   16:36 Diperbarui: 12 Februari 2024   18:42 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiat Mengasuh Anak di Era Digital: Panduan Orang Tua Zaman Now | haibunda.com

Hai, Sobat Parenting! Di era serba digital ini, mengasuh anak bisa terasa seperti menavigasi hutan belantara tanpa peta. Pengalaman yang seru, namun kadang-kadang bisa membuat kita keringetan lebih dari sesi olahraga pagi. Tidak perlu merasa panik atau terisolasi dalam perjalanan parenting di era digital, karena sebenarnya, kamu tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini.

Mari kita membahas mengenai arahan dan tips yang dapat memudahkan perjalanan mengasuh buah hati di tengah maraknya gadget dan teknologi. Tujuannya adalah agar kita semua bisa menjalani petualangan mengasuh anak dengan lebih lancar dan menyenangkan, mengintegrasi teknologi dalam kehidupan mereka secara positif dan aman.

Dengan mengadopsi pendekatan yang tepat dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, kita dapat membimbing anak-anak menjelajahi dunia digital dengan bijak. Ini bukan hanya tentang mengatur batasan, tetapi juga tentang menjadi teman, mentor, dan sahabat mereka dalam menghadapi gempuran informasi dan teknologi. Bersama-sama, kita bisa membuat perjalanan mengasuh di era digital ini menjadi pengalaman yang berharga untuk kita dan generasi mendatang.

Batasan Itu Penting, Tapi Fleksibilitas Juga Sih

Mengatur batasan penggunaan gadget bagi anak-anak mirip dengan mengatur diet sehari-hari mereka. Penting untuk menyeimbangkan konsumsi buah dan sayur dengan sesekali mengizinkan mereka menikmati 'kue cokelat'---dalam hal ini, waktu bermain game atau menonton YouTube. Pendekatan ini membantu menjaga keseimbangan yang sehat antara waktu layar dan aktivitas lainnya, tanpa membuat aturan terasa terlalu membatasi.

Namun, penting juga untuk tidak terlalu kaku dalam menerapkan aturan ini. Misalnya, di akhir pekan, boleh saja memberikan sedikit kelonggaran bagi mereka untuk menikmati waktu digital mereka lebih lama. Ini bisa dianggap sebagai 'cheat day' dalam diet, di mana sesekali melanggar aturan dalam batas wajar adalah hal yang diperbolehkan.

Kuncinya adalah menjelaskan dan memastikan anak-anak mengerti mengapa batasan tersebut penting. Mereka perlu menyadari bahwa seperti makanan, konsumsi media digital yang terlalu banyak juga bisa 'tidak sehat'. Dengan demikian, mereka tidak hanya sekadar mengikuti aturan, tapi juga belajar tentang pentingnya keseimbangan dan pengendalian diri dalam segala aspek kehidupan mereka.

Jadi Sahabat, Bukan Polisi

Menjadi teman ngobrol anak-anak tentang dunia digital merupakan langkah kedua yang tidak kalah penting. Cobalah untuk menunjukkan ketertarikan pada game atau aplikasi yang sedang mereka sukai. Dengan bermain atau menggunakan aplikasi bersama-sama, kita dapat lebih memahami alasan di balik ketertarikan mereka. Ini bukan hanya tentang ikut serta dalam kegiatan mereka, tetapi juga tentang membangun jembatan komunikasi yang kuat antara kita dan mereka.

Melalui interaksi ini, kita dapat menemukan kesempatan untuk mendiskusikan tentang potensi risiko atau aspek negatif yang mungkin tidak mereka sadari. Ini membantu mereka tidak hanya menikmati konten digital, tetapi juga mengembangkan pemahaman yang kritis terhadap apa yang mereka konsumsi. Kita bisa memberikan perspektif baru yang mungkin belum pernah mereka pertimbangkan sebelumnya, mengajarkan mereka untuk selalu berhati-hati.

Lebih dari itu, pendekatan ini memungkinkan kita untuk secara langsung mengedukasi anak-anak tentang pentingnya keamanan dan privasi online. Dengan menjadi bagian dari pengalaman digital mereka, kita dapat secara efektif mengarahkan mereka untuk menjadi pengguna internet yang bertanggung jawab. Ini bukan hanya tentang mengawasi, tapi juga tentang mendampingi mereka dalam setiap langkah pertumbuhan digital mereka.

Edukasi Digital Dimulai dari Rumah

Edukasi mengenai keamanan digital merupakan hal yang wajib dan tidak bisa diabaikan. Penting bagi anak-anak untuk memahami konsep privasi online, seperti mengapa mereka tidak boleh sembarangan membagikan data pribadi mereka di internet. Ini termasuk mengajarkan kepada mereka tentang berbagai bahaya yang mungkin mereka temui online, termasuk risiko dari cyberbullying. Memberikan pemahaman ini akan membantu mereka dalam mengembangkan sikap yang lebih hati-hati dan bertanggung jawab saat berselancar di dunia maya.

Membuat anak-anak mengerti bahwa internet, layaknya dunia nyata, memiliki sisi baik dan sisi buruk adalah esensial. Dengan mengedukasi mereka tentang aspek positif dan negatif dari penggunaan internet, kita membantu mereka untuk bisa memilah dan memilih informasi serta interaksi yang bermanfaat dan aman. Edukasi ini bertujuan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia digital dengan bijak dan kritis.

Selain itu, mengajarkan anak-anak tentang keamanan digital juga berarti mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan yang mungkin timbul saat menggunakan internet. Dengan pemahaman yang kuat tentang privasi dan risiko cyberbullying, anak-anak akan lebih siap untuk melindungi diri mereka sendiri dan bertindak dengan cara yang aman online. Mereka akan belajar bahwa setiap tindakan di internet harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang, mirip dengan kehati-hatian yang diperlukan dalam kehidupan nyata.

Quality Time Tanpa Gadget

Memastikan ada waktu berkualitas yang dihabiskan bersama tanpa kehadiran gadget merupakan langkah penting selanjutnya. Misalnya, menerapkan aturan makan malam bersama tanpa gangguan dari TV atau handphone, merencanakan kegiatan hiking di akhir pekan, atau mengadakan sesi main board game bersama keluarga. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memperkuat ikatan keluarga, tapi juga memberikan kesempatan untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap layar digital, sekaligus menikmati momen-momen berharga.

Ide di balik ini adalah untuk menunjukkan kepada anak-anak bahwa kebahagiaan dan kesenangan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, tidak terbatas pada interaksi dengan gadget. Dengan mengalokasikan waktu untuk aktivitas yang melibatkan interaksi langsung dan pengalaman bersama, anak-anak akan belajar menghargai nilai dari kebersamaan dan kegiatan luar ruangan. Ini membantu mereka memahami bahwa kehidupan nyata menawarkan kesenangan yang tak kalah menarik dibandingkan dunia maya.

Menanamkan pemahaman ini sejak dini penting agar anak-anak tumbuh menjadi individu yang seimbang, yang mampu menikmati teknologi secara bijaksana tanpa kehilangan kemampuan untuk terhubung dengan dunia di sekitar mereka secara nyata. Melalui waktu berkualitas tanpa gadget, kita mengajarkan mereka tentang pentingnya koneksi manusia dan pengalaman langsung dalam mengembangkan kebahagiaan dan kepuasan hidup. Ini adalah pelajaran yang akan membawa manfaat bagi mereka seumur hidup.

Ajak Mereka Jadi Kreator, Bukan Sekedar Konsumen

Kelima, dorong mereka untuk jadi kreator, bukan hanya konsumen. Anak-anak zaman now punya akses ke tools kreatif yang luar biasa. Ajari mereka membuat konten yang positif, entah itu video edukasi, blog, atau bahkan coding sederhana untuk game mereka sendiri.

Digital Detox itu Perlu!

Terakhir, sesekali lakukan digital detox. Ini bisa jadi challenge keluarga. Misal, satu hari dalam bulan tanpa gadget, dan lihat deh betapa banyak hal yang bisa kita lakukan tanpa terpaku pada layar.

Di akhir hari, mengasuh anak di era digital ini bukan tentang melarang atau membatasi tanpa alasan. Ini tentang membimbing dan mendampingi mereka menjelajah dunia digital dengan aman dan bertanggung jawab. Kita, sebagai orang tua, juga harus terus belajar dan update dengan perkembangan zaman. Jadi, yuk kita hadapi tantangan ini dengan sikap positif dan penuh cinta. Karena pada akhirnya, apa yang kita tanam sekarang akan berbuah di masa depan anak-anak kita.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun