Ah, bicara soal CV, memang jadi hal yang penting banget buat kita yang lagi ancang-ancang mau resign atau cari kerjaan baru. CV itu kan kayak tiket emas buat masuk ke dunia kerja. Tapi, kadang kita bingung, "Kenapa ya, CV aku kok kayaknya nggak nendang?"
Pertama, kita harus ingat nih, CV bukan cuma sekadar daftar riwayat hidup yang kita buat asal-asalan. CV itu harus bisa cerita banyak tentang siapa kita, apa kelebihan kita, dan kenapa perusahaan itu harus pilih kita. Jadi, bukan cuma soal pengalaman kerja, tapi juga tentang personal branding kita.
Kenali Diri Sendiri: Siapa Sih Kamu?
Sebelum memulai petualangan menulis CV, langkah pertama yang tak boleh terlewatkan adalah merenungi pertanyaan sederhana, "Gue ini siapa?" Di sini, tujuannya bukan hanya untuk menuliskan sejarah hidup biasa, tapi untuk mengenal diri sendiri lebih dalam.Â
Penting untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Apa yang membuatmu berbeda dari pelamar lainnya? Bisa jadi itu adalah skill unik yang kamu kuasai atau pengalaman kerja yang luar biasa. Menyadari elemen-elemen unik inilah yang membuat dirimu benar-benar istimewa.
Setelah meresapi esensi diri, langkah selanjutnya adalah menggali lebih dalam tentang apa yang membuatmu unik. Apakah ada keahlian khusus yang kamu kuasai dengan baik? Atau mungkin ada pengalaman kerja yang jarang dimiliki orang lain? Jangan ragu untuk menonjolkan hal-hal tersebut dalam CV.Â
Menunjukkan keunikanmu akan membuat CV makin menarik dan memikat perhatian perekrut. Ingat, di tengah persaingan ketat, identitas diri yang jelas dan unik dapat menjadi kunci untuk bersaing.
Terakhir, saat menuliskan CV, jadikan refleksi diri sebagai landasan untuk membangun narasi. Ceritakan pengalaman dan keahlianmu dengan cara yang menggambarkan keunikanmu.Â
Setiap kata yang dipilih harus mencerminkan siapa dirimu sebenarnya. Dengan cara ini, CV bukan hanya menjadi daftar tugas-tugas yang dilakukan, tetapi menjadi cerminan autentik dari diri dan potensi yang bisa kamu tawarkan ke dunia kerja.
Aku tuh sering bgt psikotes buat nyari pekerjaan. Tp selalu gagal. Terus ngefollow info2 loker gt di ig. Dan biasanya di beberapa ig tuh suka nawarin trik jitu bikin cv, interview, psikotes dll--- hey yo! (@peachyyjahe) March 21, 2019
Desain yang Menarik tapi Nggak Lebay
Membuat CV yang memikat memang krusial, tapi perlu diingat, kelebihan juga bisa jadi kelemahan. Desain yang menarik itu penting, tapi jangan sampai over.Â
Pilihlah desain yang terlihat profesional dan nyaman dipandang. Sebaiknya gunakan warna yang tidak terlalu mencolok dan pilih layout yang rapi.Â
Ingat, kesan pertama itu sering kali didapatkan dari tampilan visual CV. Jangan sampai HRD bingung atau malah terganggu melihat CV yang terlalu ramai atau berlebihan.
Ketika memilih desain, fokuslah pada kejelasan informasi. CV harus memberikan informasi dengan mudah tanpa perlu bingung membaca layout yang rumit.Â
Kesederhanaan bisa menjadi kunci. Warna yang netral dan layout yang terstruktur dengan baik akan membuat CV terlihat lebih profesional.Â
Pikirkan CV seperti kartu nama yang mencerminkan kepribadianmu secara sederhana namun efektif. Dengan begitu, CV tidak hanya memberikan kesan visual yang baik, tapi juga memudahkan HRD dalam memahami profilmu.
Bahasa yang Mudah Dipahami
Dalam penulisan CV, pemilihan bahasa menjadi hal krusial. Meskipun kita ingin terlihat santai, tetapi tetap harus mempertahankan formalitas.Â
Jangan terjebak dalam bahasa yang terlalu kaku, namun juga hindari gaya bahasa yang terlalu bebas. Yang perlu diingat, gunakan bahasa yang standar, mudah dimengerti, dan yang paling penting: jelas.
Hindari penggunaan jargon atau bahasa teknis yang mungkin sulit dipahami oleh orang yang bukan dari bidang tersebut. CV bukan waktunya untuk memamerkan kosa kata sulit, melainkan untuk menyampaikan informasi dengan cara yang tepat dan efisien.Â
Bahasa yang sederhana tetapi informatif akan lebih efektif dalam menyampaikan pesan. Ingatlah bahwa tujuan akhir dari CV adalah agar HRD atau perekrut dapat dengan mudah memahami kemampuan dan pengalaman yang kamu miliki.
Pengalaman Kerja: Tunjukkan yang Terbaik
Pada bagian pengalaman kerja dalam CV, penting untuk menonjolkan pencapaian daripada sekadar tugas-tugas rutin.Â
Sebagai contoh, daripada hanya mencantumkan tanggung jawab harian, lebih baik menyajikan pencapaian konkret seperti, "Meningkatkan penjualan sebesar 20% dalam satu tahun."Â
Dengan demikian, CVmu akan lebih memberikan gambaran kontribusimu terhadap perusahaan, bukan hanya daftar pekerjaan yang telah dilakukan.
Menggambarkan pencapaian memberikan dimensi tambahan pada pengalaman kerjamu. Pencapaian ini mencerminkan kemampuanmu untuk berkontribusi positif terhadap tujuan bisnis.Â
Hindari deskripsi yang terlalu umum dan fokuslah pada angka atau hasil konkret yang dapat menggambarkan dampak positif yang telah kamu buat. Ini juga membantu calon perekrut untuk lebih mengenal kemampuan dan potensimu secara spesifik. Jadi, berikan sorotan pada prestasi dan dampak positif yang kamu bawa ke tempat kerjamu sebelumnya.
Skill dan Pendidikan: Singkat tapi Padat
Pada bagian pendidikan dan skill dalam CV, penting untuk memberikan informasi dengan jelas tanpa perlu terlalu memperpanjang uraian.Â
Fokus pada hal-hal yang relevan dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar, sesuai dengan prinsip "kurang lebih". Sebagai contoh, jika kamu melamar di bidang IT, tunjukkan dengan jelas skill IT yang kamu kuasai dengan baik.
Dalam sektor pendidikan, cantumkan gelar dan institusi pendidikan yang relevan dengan pekerjaan yang diincar. Hindari menyertakan detail yang terlalu banyak, terutama jika pendidikan tersebut tidak terlalu berhubungan dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar.
Sementara itu, pada bagian skill, fokuslah pada keterampilan yang benar-benar mendukung posisi yang kamu inginkan. Jangan ragu untuk menyebutkan skill khusus yang dapat menonjolkan kompetensimu. Jika kamu memiliki sertifikasi atau pelatihan khusus, itu juga sebaiknya dicantumkan.Â
Singkat dan padat, tapi tetap memberikan gambaran yang kuat tentang kemampuanmu yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.Â
Ingat, simpel dan terarah adalah kunci agar CV-mu mudah dipahami oleh perekrut.
Hobi dan Minat: Biar Lebih Manusia
Kadang, menulis hobi dan minat bisa jadi nilai tambah. Ini bisa tunjukkan kepribadianmu. Misalnya, hobi traveling bisa menunjukkan kamu orang yang terbuka dengan hal baru dan suka belajar.
Referensi: Siapa yang Bisa Jamin Kamu?
Kalau bisa, masukkan referensi dari tempat kerja sebelumnya. Ini bisa menambah kepercayaan perusahaan padamu. Tapi ingat, pastikan dulu orang yang kamu sebut sebagai referensi merasa nyaman untuk dihubungi.
Update Terus, Jangan Ketinggalan
Jangan lupa update CV-mu secara berkala. Mungkin aja ada skill baru yang kamu dapat atau pengalaman kerja terbaru yang menarik untuk ditambahkan.
Jangan Ada Typo!
Terakhir dan yang paling penting, proofread CV-mu! Jangan sampai ada typo atau kesalahan gramatikal. Ini bisa bikin kesan buruk loh.
Nah, itu tadi beberapa tips buat bikin CV-mu makin gacor. Ingat, CV itu penting banget buat nunjukkin siapa kamu dan apa yang bisa kamu tawarkan ke perusahaan. Jadi, jangan asal-asalan ya bikinnya.Â
Semoga tips-tips ini bisa bantu kamu buat CV yang nggak cuma menarik, tapi juga bisa bikin HRD kepincut. Selamat mencoba, semoga sukses!.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI