Hal tersebut mereka lakukan dengan menyelaraskan pesan mereka dengan tren TikTok yang populer, dimana mereka telah berhasil mendapatkan empati dan dukungan dari komunitas global.
Tren ini menunjukkan bagaimana TikTok menjadi alat yang efektif dalam mempengaruhi opini publik internasional. Penyebaran informasi ini juga membuktikan bagaimana platform media sosial dapat membentuk persepsi global terkait konflik besar seperti Rusia-Ukraina.
Contoh menarik muncul dari video yang diunggah oleh pengguna TikTok @lovinmaltaofficial, yang memiliki 100,3K pengikut. Video tersebut menggambarkan Presiden Zelensky menyampaikan seruan untuk bertindak dengan menyatakan "Slava Ukraini" di hadapan Parlemen Eropa.
Hal ini menyoroti fungsi TikTok sebagai media yang kuat. TikTok dapat memengaruhi pandangan internasional tentang konflik ini. Narasi politik yang penting dapat dibagikan secara luas dalam waktu singkat.
Digitalisasi telah memungkinkan penyebaran propaganda dari kedua belah pihak. Rusia dan Ukraina sama-sama berusaha untuk menetapkan sikap mereka dalam konflik yang sedang berlangsung ini. TikTok telah muncul sebagai alat yang ampuh untuk penyampaian pesan.
Konten yang beredar di TikTok menyajikan berbagai sudut pandang. Ukraina secara umum mendukung aliansi Barat, sehingga menempatkan Rusia dalam situasi yang rentan dan memaksanya untuk terlibat dalam tindakan militer.
Perkembangan tersebut menyebabkan eskalasi konflik bersenjata yang signifikan. Rusia, dengan dalih memastikan keamanan nasionalnya, berpendapat bahwa intervensi militer diperlukan untuk mengatasi perluasan NATO di Eropa Timur dengan menyoroti dinamika geopolitik historis dengan Ukraina. Mereka juga menuduh negara-negara Barat memanipulasi keadaan untuk keuntungan mereka sendiri.
Sebaliknya, Ukraina dan sekutu Baratnya melabeli tindakan Rusia sebagai pelanggaran kedaulatan serta perebutan kemerdekaan, yang dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional. Melalui pertarungan digital ini, sangat jelas terlihat bahwa kedua faksi memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan narasi dan propaganda mereka dengan tujuan menggaet lebih banyak dukungan secara digital.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan secara digital melalui platform TikTok, dapat disimpulkan bahwa digitalisasi konflik Rusia dan Ukraina di TikTok telah membawa dampak yang besar, terutama dalam pengembangan opini publik global, mempengaruhi diplomasi digital, dan menghasilkan narasi baru dalam dinamika hubungan internasional yang terus berkembang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H