Hubungan bilateral adalah hubungan antara dua negara yang menguntungkan satu sama lain. Saat ini, Indonesia telah menjalin kerjasama bilateral dengan 162 negara, selain memiliki satu teritori yang tidak mengendalikan diri sendiri. Negara-negara mitra kerjasama Indonesia terletak di delapan wilayah: Afrika, Timur Tengah, Asia Timur dan Pasifik, Asia Selatan dan Tengah, Amerika Utara dan Tengah, Amerika Selatan dan Karibia, Eropa Barat, dan Eropa Tengah dan Timur. Sejak Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, negara tersebut telah menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.
Kerja sama luar negeri adalah kerja sama yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan negara-negara sahabatnya serta dengan organisasi internasional, baik antara pemerintah maupun non-pemerintah. Dalam menjalin hubungan, Indonesia selalu mendukung nilai-nilai saling menghormati, tidak mengganggu urusan dalam negeri negara lain, menolak penggunaan kekerasan, dan mengutamakan konsensus dalam proses pengambilan keputusan (Kemenhub, 2023).
Kerja sama bilateral memfasilitasi pertukaran pendidikan, seni, dan budaya antara negara-negara, yang kemudian dapat mendorong diplomasi publik. Oleh karena itu, masyarakat yang berasal dari berbagai negara dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kebudayaan, tradisi, dan kebiasaan orang-orang di berbagai negara. Hal ini mengurangi stereotip yang tidak baik dan meningkatkan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya di seluruh dunia.
Pendidikan dan diplomasi publik sangatlah terkait dalam meningkatkan citra dan kepentingan nasional suatu negara. Seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggunakan diplomasi publik sebagai cara untuk membangun citra negara dan mengatur hubungan internasional, menggunakan kekuatan yang tidak terkait dengan kekuasaan, seperti ideologi, budaya, dan identitas negara.
PBB melakukan diplomasi publik melalui konferensi yang terstruktur dan permanen serta dengan melalui berbagai macam upaya dan inisiatif yang berakar dari isu-isu kemanusiaan.diplomasi publik adalah strategi yang digunakan oleh suatu negara untuk mempromosikan budaya, seni, pendidikan, dan teknologi kepada masyarakat internasional, membangun citra positif di mata dunia. Dalam konteks pendidikan, diplomasi publik dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pertukaran pelajar, pemberian fasilitas pendidikan, dan sebagainya. Ini memungkinkan Indonesia untuk berbagi warisan budaya dan kekayaan alamnya dengan dunia, dan membangun jembatan antara berbagai masyarakat.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Prancis untuk Indonesia dalam program beasiswa France Excellence Eiffel didirikan oleh Kementerian Luar Negeri Perancis untuk mendukung institusi pendidikan tinggi di Perancis dengan menarik siswa berprestasi dari negara lain untuk mengikuti program magister dan doktoral. Beasiswa France Excellence Eiffel di Indonesia adalah program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis untuk mendukung pendidikan dan penelitian di tingkat master dan doktor di Prancis. Program ini ditujukan bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi mereka di Prancis dan memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang-bidang yang didanai, seperti bidang sains yang meliputi: biologi dan kesehatan, transisi ekologis, matematika dan ilmu digital, ilmu teknik, atau ilmu alam serta bidang sosial atau humaniora seperti ilmu politik, sejarah dan ekonomi.
Sebagai bagian dari beasiswa pemerintah Perancis, program ini menawarkan 500 kesempatan akademik setiap tahun kepada pelajar internasional dari seluruh dunia untuk melanjutkan studi magister atau doktor yang didanai penuh. Dalam beasiswa France Excellence terdapat tingkat penerimaan yakni 87% dari siswa yang mendaftar untuk gelar magister dan spesialisasi serta 93% siswa yang mendaftar untuk gelar doktor dalam spesialisasi komprehensif menerima Beasiswa Eiffel setiap tahun. Untuk tingkat magister, biaya hidup bulanan adalah 1.181 atau kalau dirupiahkan menjadi Rp.20.409.215,30, dan biaya hidup bulanan untuk mahasiswa dengan gelar doktor adalah sebesar 1.700 atau sekitar Rp.29.378.210. Program ini berlangsung selama 12 bulan hingga maksimal 24 bulan untuk level magister. Dengan benefit sebagai berikut:
Cakupan pendanaan biaya akademik.
Cakupan biaya akomodasi yang lengkap dan dukungan keuangan untuk menutupi biaya perjalanan termasuk biaya perjalanan pulang-pergi.
Bimbingan dan dukungan selama proses mendapatkan visa pelajar dan passport.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!